-->
Minggu, 24 Maret 2013 merupakan
hari libur yang benar-benar membuatku capek. Badan yang mungil ini seakan tak
kuat mengahadapinya. Namun, semuanya bisa berjalan dengan segenap keteguhan dan
semangat yang tinggi. Yaah...aku harus banyak bersyukur hari itu, karena
waktuku bisa bermanfaat untuk mencari ilmu ataupun menambah pengalaman.
Pagi itu, aku dadakan menerima
telfon untuk baca Al Qur’an di acara Rapat Kerja Pengurus PWC NU kecamatan Depok
yang bertempat di kelurahan Catur Tunggal. Apa boleh buat dech, aku harus
meluncur kesana. Dan karena waktunya udah mepet nie..aku nggak sempet mandi.
Hehe...
Sampe disana ternyata tokoh
yang hadir adalah orang-orang penting NU, juga pak Camat, perwakilan dari pihak
kepolisian dan Bapak H. Maskul Haji, M.Pd.I...Woow,,..belaiu Kakanwil DIY
Lho,,,besok kelak aku pasti bisa jadi orang penting kayak beliau...Amin.Hehe.
Iya...orang-orang hebat itu mendengarkan aku membaca Al Qur’an..yaaa, semoga
mereka nggak tahu, kalo aku belum mandi..Hiihii..
Tak lama, aku izin pulang dulu
dan langsung tancap gas menuju WH guna mengikuti training menulis bersama Mas
Bramma Aji Putra, seseorang yang menginspirasiku untuk menjadi penulis artikel
koran. Bagaimana tidak, namaku udah terpampang di koran sebanyak 14 kali.
Ya...cukup membanggakan bagi penulis pemula sepertiku.
Next,habis dhuhur aku langsung
terbang ke Bantul tepatnya di sekretariat Komunitas Mata Pena. Disana aku
mengikuti program SMS (Sinau Menulis Sampai Iso). Aku bertemu dengan
orang-orang pilihan menurutku, mereka adalah mbak Pijer, mbak Isma, mas Rohim,
mbak Anis, Tika dan Halimah. Halimah itu adalah cewek pertama yang aku kenal di
Mata Pena, dia temennya Faiz, Gozi, Asep di jurusan BSA. Kalau Tika, aku nggak
nyangka dia juga ikutan Mata Pena, sudah lama aku kenal wajahnya di kelas Ma’had
Aly semester 2, tapi aku baru kenal namanya waktu itu.
Ada lagi, aku tambah kenal
dengan orang baru, meraka adalah Umamah, Muyassaroh, Dewi dan lain-lain, aku
lupa namanya eE. Muyassaroh, aku kagum dengannya sejak kedatangannya pertama, eE...ternyata
dia udah nikah dan punya anak. Memang, wajahnya sie kayaknya belum pantas kalo
jadi ibu. Menurutku, dia kok mirip2 dengan Bu Iluk ya,,, Kalo Dewi, aku salut
banget nie. Ternyata dia anak Wahid Hasyim juga sama denganku, tepatnya di
asrama Tahfidz III. Yang membuat aku kagum lagu nie,, dia datang ke Bantul
dengan sepeda coba. Bayangkan, cewek, pakai sepeda dengan perjalanan yang jauh.
Luar biasaa deh....!!!
Pada kelas ke 2 itu, kita
membahas tentang isu Gender dan perempuan. Pematerinya mbak Nur Isma (Isma
Khazee nama penanya). Diskusi demi diskusi berjalan asyik, aku tetap PD
walaupun aku cowok sendiri dikelas itu..hehe..Yaaa,..lumayan, aku dapet ilmu
dan teman baru di komunitas Mata Pena, trimakasih sahabat-sahabat baruku.
Akhirnya, aku pulang juga sore itu. Tak terasa udah menjelang
isya’. Aku menjalankan agenda selanjutnya menjadi MC (Master of Ceremony) di
acara peresmian Masjid Al Fatah Prayan Wetan. Lagi-lagi disana aku bertemu
dengan Pak camat untuk ke dua kalinya. Ketika aku melihat perangainya,
sepertinya orang paling ngetop dikecamatan Depok itu menatapku. Hmmm..paling
dia berpikiran gini, tadi aku melihat pemuda itu menjadi petugas qori’ di acara
Raker NU, tapi sekarang aku melihat lagi jadi MC benar itu pemuda tadi bukan ya. Aku berpikir, kalo
beliau berpikir seperti itu. Lalu dalam benakku, aku menjawab, iya pak...aku
orang yang sama. Seperti kata orang, katanya aku itu Multi talenta...semuanya
serba bisa dan aku selalu tampil di depan ketika ada suatu acara. Ya...moga
aja, itu menjadi sebuah prestasiku yang baik.
Aku pun, sukses menjalankan
tugasku,,kini aku semakin mahir menjadi MC,..semoga ini menjadi awal yang baik
untuk perkembanganku selanjutnya.
Amin...
Yaa..itulah sedikit ceritaku,
harapanku ini menjadi motivasiku untuk selalu mengembangkan kemampuanku untuk
meraih cita-citaku yang sebenarnya.
Yogyakarta, 25 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar