Minggu, 30 Maret 2014

Ceria dan Bahagia di TFT batch 10

Sabtu- Minggu /29-30 Maret 2014, para peserta yang datang dari seluruh Indonesia memadati gedung SPA Yogyakarta untuk shering pengalaman dan menambah ilmu untuk AUD (Anak Usia Dini) bersama 5 master yang sudah tak diragukan lagi kemampuannya.hehe..Dua hari itu, rasanya berjalan begitu cepat. Seakan  dua hari masih kurang untuk mengikuti training itu.   
Ya..sungguh tak menyangka, baru pertama kali ini saya mengikuti training bersama para peserta lain yang kebanyakan adalah guru-guru TK/ RA, walaupun ada beberapa peserta dari kalangan akedemisi, mahasiswa, master hypnosis, dan profesi lain.
Terlihat, mereka dengan penuh semangat mengikuti TFT. Memang, mereka ULAMA (Usia Lanjut Masih Semangat, mencuplik kata Kang Deden)..hehe..peace ya bunda!!!
Dari 5 pemateri, semuanya hebat-hebat. Pemateri pertama, beliau Kak Adi Kitana. Sungguh memukau penampilannya, beliau mengajak kami ngakak juga. Beliu mengajari kami teknik cipta lagu. Ternyata setelah mendengarkan pemaparan beliu, untuk mencipatakan lagu itu tak sesulit yang dibayangkan. Buat para bunda dan peserta, selamat mencoba dech..!!! Kak Adi  menunggu karya kita lho,,,,
Pemateri kedua adalah Kak Wuntat, waahh…mantap nie. Beliau ini masternya dongeng. Sesepuhnya SPA lagi..ckckckc.. tapi ini hebatnya pendongeng, walaupun sudah sepuh masih saja di panggil Kak. Haha..makanya kalau mau awet muda dipanggil Kak, jadi pendongeng aja.
Beliau menyampaikan teknik-teknik bercerita juga diselingi dengan banyak praktek, sehingga para peserta juga tak hanya mendapatkan teori, tapi juga bisa langsung praktek. Ada yang terlihat masih malu-malu, ada juga yang sudah PD, yaa..inilah proses kita belajar. Dengan penampilannya yang memakau, lagi-lagi bisa membuat kita tertawa lepas. Lucuu…inilah yang terkesan dalam benak kami, para peserta. Dengan suara-suara khasnya membuat kami juga terheran –heran, KOK bisaaa yaa…Suatu saat kita juga PASTI BISA….sekali lagi PASTI BISA….!!!
Materi cerita disambung oleh Kak Aris Pahlawan Bertopeng, beliau menyampaikan banyak hal tentang teknik membuka, mempertahankan dan menutup cerita. Hal ini memang penting dipahami oleh para pendongeng. Pendongeng harus bisa mengkondosikan para peserta dulu di awal dengan aneka Ice Breaking dan membukanya dengan kesan awal yang begitu menggoda, dengan demikian para peserta tertarik untuk mendengarkan cerita kita. Hebatnya Kak Aris ini adalah beliu bisa menirukan suara-suara makhluk lain dan suaranya hampir persis. MANTAP dech…tapi nggak tahu nie, kalau menirukan makhluk ghaib bisa nggak ya..!!!hehe..
Hari berikutnya, meteri disambung oleh Kak Ari Gami dengan materi seni melipat kertas (kiri gami). Lagi –lagi saya dan para peserta lain terheran-heran, bisa-bisanya yaa..sehelai kertas bisa jadi macem-macem bentuk ciptaan Allah. Subhanalloh…inilah yang menjadi kami semakin tertarik untuk terus belajar mendalaminya. Terlihat, para bunda dan peserta lain membuat hasil karya dari seni melipat kertas. Hasilnya, dahsyatttt…bisa juga yaaa ternyata. Berbagai produk pun berhasil dibuatnya. Terus berlatih dech bundaaa….
Adanya training ini, ternyata tak sebatas para peserta dari para trainer. Tetapi, para peserta juga bisa belajar dari peserta lain. Lihat saja, pada sesi pembuatan game/ ice breaking untuk AUD, para pesertadari berbagai daerah menunjukkan kebolehannya menampilkan ice breaking. Disinilah, para peserta bisa belajar dari pesert lain untuk nantinya bisa menerapkan di TKnya masing-masing. Mantappp dech...baru tahu juga,,,ternyata guru-guru TK/ RA itu pada kreatif-kretif yaa...!!!hehe.. Salut dech buat para bunda, semoga terus bisa dikembangkan. 
Materi terakhir disambung oleh Kang Deden untuk menyampaikan materi Mindset Guru Hebat. Dengan pembawaannya yang AUTIS (Asyik, Unik dan Tetap Narchis), membawa para peserta ketawa ketiwi.xixixixi..hahahaa.. Didalamnya banyak Ice Breaking yang membuat para peserta geli-geli gimana gituw…salah satunya adalah senam TREK JING, anggota tubuh dari hidung, mulut, pundak dan semuanya anggota tubuh harus bergerak mengikuti kata trek jing trek jing. Hasilnya apaa…????Lucuuuu BGT…haha..bayangkan semua anggota tubuh harus bergerak mengikuti alunan kata TREK JING. Dahsyatt..!!!
Diakhir sesi training, training ditutup dengan menyanyikan lagu kemesraan yang menambah rasa kekeluargaan dan kebersamaan menyatu padu dalam ruangan itu. Seakan tak rela kita hampir berpisah.hiks hiks hiks. Namun, memang pertemuaan itu harus berakhir. Tapi, semoga perpisahan itu bukan akhir dari pertemuan itu. Semoga nanti tetap bisa jumpa lagi di lain kesempatan. Buat para bunda dan kawan-kawan peserta, selamat berlatih menjadi guru asyik dan menyenangkan. Tak ada murid yang bodoh, yang ada adalah murid yang belum menemukan guru yang cerdas. Yuukk..MOVE ON…!!!
Terakhir, kami sampaikan  banyak terimakasih kepada para master yang telah berbagi ilmu kepada kami yang miskin ilmu. Semoga manfaat dan barokah. hehe..salam dahsyat luar biasa ya!!! 


Jogja, 31 Maret 2014

Training Motivasi MTs Wahid Hasyim

Kali ini, saya diberikan kesempatan untuk memberikan training  Sukses Ujian untuk adik-adik MTs Wahid Hasyim Yogyakarta. Acara di laksanakan pada Kamis, 27 Maret 2014  di gedung MTs Wahid Hasyim. Sekitar 2 jam saya menemani mereka untuk bisa membangkitkan semangat adik2 supaya sukses menghadapi ujian.
Ujian bukan untuk dihindari, tapi untuk dihadapi. Untuk itu, memang dibutuhkan langkah-langkag jitu dalam menghadapi ujian. Saya menyampaikan banyak hal tentang strategi sukses ujian mulai dari pra UN, saat UN, dan pasca UN.
Dan hal pertama yang harus dirubah, lagi lagi adalah mindset kita dalam menghadapi ujian.  Mindset adalah pola pikir. Terkadang, banyak siswa yang mulai takut, cemas, bahkan stress ketika akan menghadapi ujian. Tapi itu tak akan kita temui jika kita sudah tanamkan dalam iri kita bahwa kita sukses menghadapi ujian. Sukses..sukses dan sukses. Keyakinan itulah di awal yang harus dibangun untuk menghadapi ujian. Buang rasa takut dan cemas, pusatkan keyakinan kita bahwa kita akan sukses menghadapi ujian. Tentunya juga dibarengi dengan belajar dengan sungguh-sungguh, berdoa dan tawakkal.
Semoga ujian tahun ini, adik2 diberikan kesuksesan menghadapi ujian, diberikan nilai yang memuaskan dan tentunya bisa membahagiakan orangtua. Yakinlah…!!!

Jogja, 31 Maret 2014




Minggu, 16 Maret 2014

Belajar dari Pak Muhtarom (Seorang Alumni WH)

Pak Tarom, begitulah panggilan familiernya di kalangan santri WH yang mengenal beliau atau para alumni WH. Kala itu, beliau hadir di Wahid Hasyim untuk mengisi acara Studium General dengan tema “Pentingnya Jiwa Khidmah sebagai Jati Diri Santri”, Selasa, 11 Maret 2014. Sebelum beliau menyampaikan banyak hal, di awal Romo KH. Drs. Jalal Suyuthi, S.H menyampaikan sebuah pengantar. Beliau menyampaikan sosok Pak Tarom yang kala itu sebagai santri sampai sekarang menjadi orang yang sukses.
            Pak Tarom ini dulunya ketika menjadi santri benar-benar sebagai santri berjiwa pengabdi. Ketika menjadi santri pernah juga menduduki posisi penting menjadi lurah pondok. Banyak hal-hal bermanfaat dan jasa-jasa yang telah beliau lakukan di WH. Sungguh, saking setianya dengan WH beliau pun berhasil mempersunting seorang istri yang sama-sama santri WH. Saking setianya dengan Wahid Hasyim, sampai-sampai beliau menyerahkan putranya ke Wahid Hasyim untuk menuntut ilmu, saat ini duduk di MTs Wahid Hasyim. Ya..dari WH untuk WH.
Sosok sederhana
Selanjutnya, bapak Kyai juga menyampaikan Bapak Tarom ini merupakan sosok yang sederhana. Yang menjadi berbeda dengan alumni-alumni lain adalah kalau kebanyakan para alumni yang sowan ke WH, biasanya menunjukkan kesuksesan yang kini telah diperolehnya, dengan menggunakan baju yang necis, bermobil dan seterusnya. Tapi tidak dengan Pak Tarom. Beliau datang ke WH dengan pakaian yang sederhana dan beliau tak menampakkan dirinya dengan mobilnya yang mewah yang di parkir di halaman pesantren. Entah, tak tahu..apakah beliau memakirkan kendaraanya di luar halaman pesantren atau bahkan menggunakan kendaraan umum. Sungguh, luar biasa ya pak Tarom ini. Semoga kita bisa lambat laun menirunya yaa…
            Lebih lanjut, pak Tarom banyak bercerita kepada para santri. NKRI ini bisa berdiri juga atas peran santri, sehingga peran santri juga tak boleh di pandang sebelah mata. Sebagai santri, hendaknya kita harus bisa melestarikan ideologi dan tradisi pesantren sesuai dengan ahlus sunnah wal jama’ah.
            Beliau menyampaikan, ada prinsip prinsip yang perlu kembali di bangun sebagai seoorang santri, diantaranya adalah Kejujuran, Amanah, Keseimbangan, Kerjasama, dan Istiqomah.  Dengan begitu, alumni pesantren akan berbeda dengan alumni yang bukan pesantren. Para alumni pesantren akan mudah diterima oleh masyarakat karena memang di pesantren sudah belajar hal itu.
            Sebagai santri, hendaknya juga terus berusaha untuk mempertahankan nilai-nilai  dan tradisi pesantren. Budaya dan tradisi pesantren yang kini sudah terbangun adalah menjadi barang langka di luar sana, sehingga harus terus dipertahankan.
Penting mana, kuliah atau pondok?
            Yang terjadi selama ini adalah bahwa santri masih saja mementingkan kuliahnya daripada pondoknya. Dalam artian, pondok menjadi prioritas kedua. Dan memang, adanya seperti itu. Tapi sebagai santri berjiwa pengabdi, harusnya pondok juga menjadi hal yang sama-sama diprioritaskan. Pak Tarom menyampaikan, pondok ibaratkan kawah condrodimuka yang siap menggodok kita menjadi orang yang luar biasa. Karena ilmu di pondok tak bisa di dapat di jenjang perkuliahan. Inilah yang akan menjadikan santri menjadi superhero setelah keluar dari pondok. Jangan berpikir pondok hanya dari segi material. Satu contoh adalah dari pada ngekos mahal mendingan tinggal di pondok, atau contoh lain adalah di pondok kan bisa dapet honor dari mengajar atau yang lainnya. Intinya, jangan sampai berpikir matematis mengenai hal-hal yang kita lakukan di pondok.  Begitulah kiranya, sedikit ulasan yang bisa penulis tangkap dari apa yang disampaikan pak Tarom. Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat dan mohon koreksi kalau ada yang kurang pas ya..terimakasih.


Jogja, 16 Maret 2014

Training Motivasi MA Wahid Hasyim

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, masih diberikan kesehata untuk bisa berbagi kebaikan. Kali ini dalam acara Training Motivasi dengan  judul “Menjadi Pelajar Hebat dan  Kaya Prestasi”. Acara dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Maret 2014 di Ngeban Resto.
            Tak banyak yang saya sampaikan dalam acara itu, mengingat waktu yang terbatas. Lagi-lagi adalah tentang keyakina dan mindset yang harus dirubah. Pola pikir yang terkadang memandang diri ini lemah dengan segala keterbatasan yang ada, inilah yang sebenarnya membelenggu diri kita sendiri. Padahal, jika kita mau menelisik lebih lanjut, diri kita mempunyai banyak potensi yang sebenarnya bisa terus dikembangkan.
            Lebih lanjut, kebiasaan dalam proses belajar kita yang perlu kita rubah. Ini juga menjadin komponen utama jika ingin menjadi pelajar yang sukses. Tak cukup hanya itu, tindakan kita harus terus diperbaiki menjadi semakin hari, semakin berkualitas. Proses latihan yang berkesinambungan juga menjadi syarat utama jika kita ingin menjadi pelajar yang kaya akan prestasi. Harapannya, apa yang saya sampaikan dalam training ini, benar-benar membawa manfaat untuk para peserta untuk bisa terus mengembangkan diri menjadi pelajar sukses yang kaya akan prestasi.


Jogja, 17 Maret 2014