Ada hal yang
menarik ketika aku mendengarkan paparan dari Bapak Prof. Dr. H. Khoiruddin
Nasution, M.A Direktur Program Pasca Sarjana UIN Suka Yogyakarta. Aku untuk pertama
kalinya bisa melihat sosok beliau pada saat orientasi studi mahasiswa baru
Pasca Sarjana UIN Suka Yogya. Penampilan dari luar tak terlihat bahwa beliau
adalah orang hebat, tidak disangka beliau adalah direktur pasca sarjana. Aku
yakin, tak mudah beliau meraihnya, tentunya dibutuhkan sebuah kerja keras dan
doa.
Pemaparannya dimulai dari sebuah
contoh. Ada 2 orang yang bisa dikatakan sukses. Beliau adalah BJ. Habibi dan
Gusdur. Mereka berdua adalah orang luar biasa di negeri ini. Siapa yang tak
tahu BJ. Habibi, yang ia bisa kaya raya karena mempunyai keahlian merakit
pesawat. Gusdur juga tak kalah, beliau sukses sebagai ulama’ besar yang
jasa-jasanya sungguh luar biasa untuk umat dan negeri ini. Siapa yang mengira,
seorang Gusdur bisa menghapalkan 2000 nomer telepon. Sungguh hal yang luar
biasa bukan??? Kita saja bukan barang tentu bisa menghapalkan nomer-nomer
telepon keluarga kita. Jujur saja dech.... ^_^
Dua orang yang dicontohkan tadi adalah
mempunyai jalan yang sukses dari 2 hal yang berbeda. Beliau memaparkan orang
sukses bisa melalui jalur PENDIDIKAN dan LADUNI. Kenapa demikian???
Iya... kita
tahu BJ. Habibie bisa menjadi orang sukses karena pendidikan, beliau menempuh
jenjang pendidikan dari tingkat bawah, jenjang perguruan tinggi sampai pada
beliau meraih gelar Profesor. Beliau benar-benar mendalami sebuah keilmuan
sehingga bisa menghantarkan kesuksesan.
Disalah satu sisi Gusdur bukannya beliau tak
mengemban pendidikan, namun beliau tak pernah lulus mengenyam pendidikan di
jenjang perguruan tinggi. Tapi kenapa beliau bisa sukses? Ya.. karena beliau
punya kelebihan, orang-orang mengatakan mempunyai ilmu laduni. Beliau banyak
mendekatkan diri kepada Allah. Tingkata kesufian sungguh luar biasa. Bisa
dikatakan hidupnya sangat dekat dengan Allah.
Kalau kita tanyakan pada diri kita
sendiri. Kira-kira mau pilih jalur yang mana kita meraih sukses???
Apakah jalur
pendidikan atau laduni????
Tentunya kalau
lewat jalur laduni, kita takkan mungkin. Kita adalah orang biasa, yang masih
sangat jauh dengan Allah. Saya sendiri, atau kita sadar masih terlalu banyak
maksiat di dunia ini.
Melihat hal demikian, kita hanya bisa
meraih kesuksesan hanya dengan jalur pendidikan. Salah satu ikhtiar yang
dilakukan adalah melalui terus menuntut ilmu di jenjang perguruan tinggi.
Namun, sebelum saya lanjutkan. Saya
pingin memberikan tanggapan atas yang disampaikan Direktur Pasca. Kalau versi
saya, sukses itu tak harus dengan kuliah. Namun, bisa juga ditempuh melalui
ketrampilan khusus dalam bidang tertentu, entrepeneur, bidang seni dan hiburan
atau bidang tertentu. Semuanya tergantung passion seseorang di bidang apa.
Tapi, salah satunya juga bisa melalui jalur pendidikan di jenjang perguruan
tinggi.
Setidaknya untuk bisa menjadi orang
sukses dibutuhkan 4 kompetensi, diantaranya:
1.
Kompetensi
Kognitif = keahlian hebat
2.
Kompetensi
Kepribadian= kepribadian handal
3.
Kompetensi
Sosial= jejaring luas
4.
Kompetensi
Profesional= bekerja secara profesional.
Setidaknya ada
4 itu hal yang harus dimiliki jika seseorang ingin sukses.
Semuanya itu
harus kita latih terus menerus untuk bisa mempunyai kompetensi tersebut secara
maksimal.
Bismillah...
Mari kita
FOKUS SUKSES.
Pasti
bisaaa...
Selanjutnya beliau menyampaikan bahwa
setidaknya mahasiswa S2 harus punya kemampuan menulis. Beliau menceritakan,
bisa ke luar negeri juga karena artikel tulisannya. Pada kesempatan lain,
beliau bisa keluar negeri karena buku karangannya. Jadi, memang kita tak bisa
pungkiri banyak sekali hikmah dari aktivitas menulis.
Beliau
menegaskan bahwa KEMAMPUAN MENULIS Tidak bisa kita tunda lagi kalau kita TERJUN
DI DUNIA AKADEMIK.
Beliau
ceritakan bahwa pada awalnya juga beliau
tak bisa menulis, kemudian beliau mendatangi seorang dosennya yang gemar menulis
di media massa. Lalu dosen itu bilang, “Kau tak bisa sepertiku..!!!! sambil
dosen itu menunjukkan kertas lembaran bertumpuk-tumpuk berisi RATUSAN tulisan yang tak dimuat di media
massa. Jadi dari ratusan tulisan itu hanya beberapa saja yang sudah berhasil di
muat. Kemudian, dosen itu menegaskan, “Apakah kamu bisa sabar menjalani hal
seperti ini??? Kurang lebih seperti itu. Lalu, beliu jawab bahwa beliau siap
seperti itu.
***
Dari kisah diatas, ada hikmah yang
kita ambil. Iya..memang untuk bisa tulisan bisa dimuat tak semudah yang kita
bayangkan. Butuh sebuah kesabaran dan ketekunan. Betapa banyak tulisan yang
kita buat dengan proses berdarah darah,
puluhan tulisan, bahkan sampai ratusan tulisan mungkin. Namun,
akhirnya,...kandas juga di dapur redaksi alias masuk dalam kotak sampah
redaksi. Dari sekian banyak karya yang kita kirimkan hanya beberapa saja yang
dimuat. Ya..tapi itulah sebuah proses yang harus di jalani. Dari sinilah kita
belajar untuk pantang menyerah dan terus berjuang. Seorang yang sudah biasa
dimuat di media saja, ada kalanya sampai beberapa bulan atau bahkan satu tahun
redaksi tak mau memuatnya. Ya... ini mungkin sebuah ujian bagi kita,
berhentikah sampai disini. Bisa jadi, redaksi ingin menguji tingkat kesabaran
dan ketekunan kita. Yang penting khusnudzon saja.
Begitu halnya saya, penulis pemula
yang hanya beberapa saja karya yang masih dimuat. Beberapa bulan ini, tulisan
kandas di dapur redaksi. Tak ada satu pun yang dimuat. Tapi tak apalah, pasti
suatu saat dimuat juga. Amin..hehe.
Ya..di jenjang pasca sarjana ini aku
pingin memompa semangat baru ku. Spirit yang akan membawa pada kesuksesan
nantinya. Aku tak ingin moment perkuliahan yang tak lama ini, aku sia-sia kan
begitu saja.
Harus lebih
giat belajar, membaca, berlatih dan tentunya mengaji.
Tak
tanggung-tanggung target awal menulisku dimuat di kolom OPINI KOMPAS dengan
permulaan menjajaki OPINI KR. Setelah itu nembus Jurnal Nasional. Lalu, lanjut
menerbitkan sebuah buku. Amin.
Aku punya komitmen akan menyelesaikan
pasca sarjanaku kurang dari 2 tahun. Sebisa mungkin 1,8 tahun sudah lulus.
Bukan untuk sebuah kesombongan. Tapi hanya sebatas ingin segera beranjak ke
pekerjaan lain. Karena di dunia ini tak hanya kuliah saja, namun banyak hal
lain yang perlu dikerjakan selain kuliah. Urusan cinta, sebisa mungkin tak
pending dulu lahh.. yang disana ya semoga baik-baik saja. Sekarang fokus dulu,
yang disana juga biar fokus. Hehe.
Dengan mengucap:
Bismillahir
rahmanirrahim.
Aku akan
bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Jika memang nantinya jalanku
berbelok-belok ke hal yang kurang baik, mohon diingatkan ya Allah. Dan hindakan
dari segala macam godaan yang menghadang. Amin. Dan semoga kedepan, bisa
menjadi orang yang semakin bisa menebar manfaat untuk orang lain.
Amin amin.
Ya..Rabbal
‘alamin.
Selasa, 3 September
2013
PROFILE
Tempat, Tanggal Lahir
Simangambat, Tapanuli Selatan, 8 Oktober 1964
E-Mail
knasut@yahoo.com.
Alamat
Mendhen, Babadan, Bantul, Yogyakarta, Indonesia 55711
Riwayat Pendidikan
A. Formal
1. S1 (Under Graduate) the Faculty of Syari‘ah (Islamic Law) of the Institute of Islamic Studies (IAIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1989.
2. S2 (Graduate Studies and Research/ Islamic Studies) McGill University, Montreal Canada, 1995, (Master of Arts in Islamic Studies).
- Sandwich Ph.D Program McGill University Montreal Canada, 1999 - 2000 (interdisciplinary program).
- Doctor, The Graduate Faculty of the Institute of Islamic Studies (IAIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, June 26, 2001 (Islamic Studies).
B. Informal
1. Fellowship/Post-Doctoral Programme at Leiden University, October 2003 – January 2004.
2. Short Visit for Research at McGill University, Montreal Canada, August 2003 on Women and Science.
3. Short Visit for Muslim Youth Leaders at Australia (Melbourne, Canberra and Sydney), May 2006.
4. Short Course on Research Managament at Centre for Continuing Education, Nanyang Technological University Singapore, 13 – 24 November 2006.
5. Visiting Research Professor at al-Azhar University Cairo, Egypt (November 2007)
6. Visiting Research Professor at Universiti Malaya and UKM Malaysia (December 2007)
7. Senior Research Fellow at Universiti Malaya Kuala Lumpur (September 2009 – Pebruari 2011).
Pengalaman Mengajar
Lecturer at: (1) Faculty of Islamic Law (Under Graduate) UIN Sunan Kalijaga (1991 until now), (2) Graduate Program (Pascasarjana) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2002 until now), (3) Graduate Program (MSI [Islamic Studies]) of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) (2001), (4) Graduate Program (MSI [Islamic Studies]) of Indonesia Islamic University (UII) Yogyakarta (2001 until now), (5) Graduate Program (MSI [Islamic Studies]) of UNISMA Malang (2002-2004), then change into Graduate Program (MSI, then changed again into M.PdI) of Univeristy of Nahdlatul Ulama (UNU) Solo (2004 until now), Under Graduate (International Programme) of Faculty of Law of UII Yogyakarta (2002 until now), Islamic Business School (STAIS) (Under Graduate) Yogyakarta (2001-2005), and Boarding School of UII for under Graduate Program (2005 until now).