Kala itu, Sabtu, 19
April 2014 dengan mengucap syukur Alhamdulillah aku dan temanku SD dulu (Panji
Prasetyo) juga kakak kelasku yang kini sudah menjadi guriu disana (Mbak Nadhir)
bisa menyapa kembali adik-adik di SD dan juga bisa melepas kangen bersama para
guru SDku dulu. Tapi sudah banyak berubah, ternyata hanya tinggal beberapa guru
saja yang aku kenal. Sebagian dari mereka sudah melewati masa pensiun atau di
pindah tugaskan.
Sedikit mengingat
guru-guru SDku diantaranya adalah Bu Mami, Bu Siti, Bu Yatini, Pak Hartoyo, Pak
Tusrin, Pak Royo, Pak Adi, Bu Sundari,
dan Pak Suryono. Seingatku hanya itu.
Ya..merekalah yang mendidikku sejak kecil, mulai dari mengajariku membaca,
menulis, dan berhitung. Sungguh, sebenarnya banyak memori yang tersimpan ketika
SD dulu.
Teringat, kala itu
aku anak yang cengeng, sering nangis jika diejek teman, tak berani melawan. Kemampuanku
juga pas pasan, tapi dengan sabar beliau-beliau mendidikku dengan penuh
ketulusan. Kini, tak terasa, dengan
segala keterbatasan kemampuanku, aku sudah bisa menyelesaikan pendidikan di
jenjang SD, SMP, SMA sampai pada Perguruan Tinggi. Rasa syukur yang mendalam,
kini masih bisa studi lanjut di jenjang S2. Sungguh, aku sampaikan terimakasih
yang tak terkira kepada guru-guruku SD dulu yang telah mendidikku sehingga aku
bisa seperti sekarang ini. Saya hanya bisa berdoa, semoga bapak/ ibu guru
senantiasa diberikan kesehatan, umur panjang, rezeqi barokah dan manfaat serta
segala hajatnya dikabulkan oleh Tuhan YME.
***
Mungkin inilah yang
bisa kupersembahkan untuk almamaterku tercinta SD N Ketiwijayan, khususnya
untuk adik-adikku kelas 6. Tepatnya tanggal 19 April 2014 aku menyempatkan diri
untuk memberikan Training Motivasi Ujian. Sungguh, kebahagiaan yang luar biasa
bisa bertemu mereka yang masih polos dan lugu. Aku berusaha untuk bisa
menghibur mereka dengan penampilanku yang memukau. Alhamdulillah bisa membuat
mereka gembira dan sejenak melepas kepenatan yang mereka alami.
Saya berusaha
memberikan motivasi kepada mereka tentang bagaimana supaya sukses dalam
menempuh ujian. Tak lupa, saya senantiasa memberikan inspirasi inspirasi lewat
sebuh cerita. Pada sesi akhir, saya mendorong mereka untuk mempunyai impian
yang besar. Sungguh, luar biasa..mereka menuliskan cita-cita besar dalam
hidupnya selain memperoleh nilai UN yang baik. cita-cita besar itu ialah impian
mereka ketika sudah dewasa nanti. Ada yang mempunyai impian ingin menjadi
seorang pilot, polisi, polwan, pramugari, guru, bahkan sampai pemain sepak
bola. Dengar-dengar dari wali kelas, memang ada yang sudah masuk seleksi di tim
sepak bola nasional. Wahh…keren sekali…saya hanya bisa berdoa semoga
impian-impian tadi suatu saat bisa menjadi sebuah kenyataan.
Selalu semangat
adik-adikku, kalian adalah anak yang hebat. Pasti suatu saat impian itu akan
terwujud. Yang terpenting adalah terus berusah dan berdoa. Semoga apa yang
menjadi impian kita semua bisa tercapai. Amin.
-
Depok, 21 April 2014