Jumat, 21 Februari 2014

Berbagi Cerita di TK UIN Suka

Hari ini diberi kesempatan untuk berbagi cerita dengan adik-adik TK UIN Suka.  Tak menyangka, begitu semangat dan antusiasnya mereka.  Cerita memang sesuatu yang benar-benar dinantikan oleh anak-anak. Memang, tak ada ruginya kalau kita bisa memberikan cerita yang bisa memberikan inspirasi bagi anak-anak. Suatu hal yang sangat membahagiakan ketika kita bisa berbagi manfaat untuk orang lain. Ada sebuah kepuasan yang tak ternilai harganya.

Seketika aku melihat pelajaran yang berharga. Betapa mulianya para guru TK yang dengan sabar dan ikhlas mendidik anak-anak menjadi generasi yang berakhlak mulia. Mengajari mereka mengaji, sholat, berdoa dan seterusnya. Benar-benar sungguh mulia.  Para guru memeberikan wawasan pengetahuan untuk peserta didik, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa.
Saya turut bergembira bisa merasakan kebersamaan yang begitu indah bersama para tenaga pendidik di TK UIN. Semoga tetap diberikan kekuatan dan kesabaran untuk terus mengantarkan generasi bangsa yang mampu diharapkan bangsa. Dan semoga, cerita yang saya sampaikan benar-benar bisa memberikan inspirasi sekaligus hiburan bagi adik-adik. Harapannya, mereka bisa tumbuh kembang dengan dengan baik, menjadi generasi bangsa yang unggul dan berakhlak mulia. Amin.


Jogja, 22 Februari 2014



Kamis, 20 Februari 2014

Kita harus Berubah


Ternyata, tak hanya satria Baja Hitam yang berubah,  tak hanya Power Ranger, tak hanya Saras 008, Tak hanya sang Saiya, kita juga pun harus berubah. Mengapa?

“Dunia Serba Berubah, tidak ada yang kekal. Yang kekal adalah perubahan itu sendiri.”

Begitulah cara Dr. Sukiman, M. Pd membuka perkuliahan perdana kala itu. Sebuah pernyataan pendek yang saya sangat sepakat dengan hal itu. Memang segala yang ada di dunia ini semuanya terus berubah. Perubahan itu meliputi dari fashion dan gaya hidup, pola berpikir, sarana transportasi, aneka makanan, sampai pada peralatan dan masih banyak lagi.
            Perubahan itu menuju sebuah  kesempurnaan melalui sebuah inovasi-inovasi di dalamnya. Tak hanya perubahan yang baik, tapi juga tak menutup kemungkinan pada hal yang buruk. Beliau mencontohkan dalam segi fashion. Kalau orang Papua, dulu hanya mengenakan baju-baju yang masih fulgar dan primitif, namun saat ini bisa kita lihat orang Papua mulai belajar berbusana dan semakin menutupi organ-organ vitalnya. Ini merupakan sebuah sebuah perubahan yang positif. Lain halnya dengan dengan orang-orang perkotaan, Yogyakarta saja misalnya. Orang-orang Jogja atau perkotaan di zaman dulu masih banyak yang berpakain dengan lebih tertutup. Namun, seiring dengan perubahan zaman. Busana yang dulunya tertutup, berubah menjadi busana yang memamerkan anggota tubuhnya. Ini adalah contoh perubahan yang sifatnya negatif.
            Hal diatas masih dalam segi fashion, belum pada hal-hal lainnya yang semuanya terus berubah. Pun halnya dengan retorika dan tantangan hidup yang semakin keras.  Kita bisa mengambil hikmah dari binatang yang hidup di alam semesta ini. Contohnya adalah Dinosaurus. Hewan yang sebesar ini akhirnya punah, akibat tak bisa menyesuaikan diri dengan kondisi alamnya. Konon ceritanya, Dinosaurus tak mau makan selain makanan yang di kehendakinya,padahal makanan yag dikehendakinya itu sudah langka bahkan tidak ada. Namun, hewan itu masih tetap bertahan dengan pendiriannya untuk tak makan selain makanan yang biasanya ia makan. Akhirnya, Dinosaurus pun mengalami kematian dan akhirnya punah. Berbeda dengan seekor Gajah yang besar, sampai sekarang masih eksis di dunia, karena mampu menyesuaikan diri dengan alam. Tak hanya itu, Gajah malah dibekali kemampuan yang luar biasa. Bisa bermain bola, bermain basket, bisa bermain hulahop, melakukan peragaan seperti manusia dan seterusnya.
            Melihat kisah diatas berarti untuk bisa tetap eksis di zamannya kita harus mampu berubah, jangan stagnan dalam hidup. Harus mengalami perubahan terus ke arah yang lebih baik. Dengan demikian, maka kita akan bisa hidup pada zamannya nanti. Kuncinya adalah mau berubah. Begitulah kira-kira, semoga kita termasuk orang yang mau dan mampu untuk terus berbenah dan mengubah diri kita menjadi orang yang luar biasa.


Depok, 20 Februari 2014

Hidup itu Butuh Kerja Keras


Satu hal yang saya senangi ketika masuk kuliah di pertemuan pertama adalah masih santai. Belum banyak membahas materi, perkenalan, kontrak belajar dan satu hal, dosen banyak cerita dan memberikan motivasi lewat pengalaman hidupnya. Saya adalah tipe orang yang mudah terbakar semangatnya atau gampang luluh jika mendengarkan sebuah cerita. Terlebih kalau itu pengalaman hidupnya sendiri.
            Begitu pula, saat kuliah perdana dengan bapak Dr. Agus Nur Yatno, M. Pd. Beliau dengan semangat luar biasa menyampaikan kisah hidupnya menurut saya bisa memberikan motivasi kepada para mahasiswanya. Di awal beliau menyampaikan, bahwa hidup ini butuh kerja keras. Beliau menceritakan banyak hal yang beliau bisa capai karena satu hal yaitu kerja keras. Usai menyelesaikan studi S1 di UII (Universitas Islam Indonesia) beliau melanjutkan kuliah S2nya di Kanada. Sebuah pencapaian yang menurut saya luar biasa. Hal ini beliau bisa capai dengan proses yang ternyata luar biasa. Beliau bersaing dengan teman2nya se –Indonesia, mengikuti berbagai tahapan seleksi yang panjang dengan proses berdarah-darah. Namun, akhirnya beliau memetik hasil yang luar biasa, ya..bisa kuliah ke luar negeri.
            Pada jenjang S2, beliau juga sangat tekun dan tak menyia-nyiakan waktunya untuk kegiatan yang tak bermanfaat. Beliau mempunyai mimpi untuk bisa wisuda dengan cepat dan wisuda bersama para bule-bule. Untuk mencapai mimpi itu, beliau melakukan sebuah kerja keras yang luar biasa. Di kala orang lain sibuk dengan hal-hal yang tak ada manfaatnya, beliau ternyata menyibukkan dirinya dengan mengerjakan tesis. Di kala teman-temannya terlelap tidur, beliau bangun. Beliau terus menerus berjuang untuk menyelesaikan tesisnya. Mungkin, tulisan ini tak bisa mewakili proses beliau yang sungguh dahsyat. Singkat cerita, beliau menyelesaikan tesisnya dan mendaftarkan diri untuk mengikuti ujian terbuka. Ternyata, hari itu adalah hari terakhir pendaftaran ujian terbuka. Tapi dengan semangat dan kegigihan yang luar biasa beliau mampu mengikuti ujian terbuka dan akhirnya bisa wisuda dengan para bule-bule. Begitu halnya sampai beliau kuliah di S3, nampaknya kerja keras menjadi sebuah kunci sebuah keberhasilan. Hal ini bukanlah soal kepandaian, tapi soal seberapa besar kita mau bekerja keras. Sungguh, proses yang menurut saya luar biasa.
            Beliau menambahkan, hidup ini hanyalah sekali. Akan sangat rugi sekali kalau kita hanya berada di Indonesia, atau hanya menetap di Sapen Yogyakarta. Kita harus mempunyai mimpi untuk bisa keluar negeri, apalagi umur kita masih di rasa muda. Masih sangat memungkinkan, kata beliau. Kita harus berani bermimpi yang yang besar, bermimpi yang tinggi. Segala sesuatu yang kita mimpikan, pasti akan bisa terwujud bila kita mau bekerja keras. Kita harus yakin dengan mimpi kita, yakin untuk bisa mewujudkannya. Bila kita yakin, maka alam semesta akan turut memberikan dukungan kepada kita untuk mewujudkan mimpi kita.Selamat mememimpikan hal-hal besar !

Jogja, 20 Februari 2014



Senin, 10 Februari 2014

Yuk..Senam Otak dulu,..

Brain Gym/ Senam Otak adalah serangkaian gerak sederhana yang menyenangkan dan digunakan untuk meningkatkan kemampuan belajar mereka dengan menggunakan keseluruhan Gerakan-gerakan Brain Gym membuat segala macam pelajaran menjadi lebih mudah, dan terutama sangat bermanfaat bagi kemampuan akademik.
Brain Gym didasarkan pada tiga pokok yang sederhana
  • Belajar adalah kegiatan yang alami dan menyenangkan yang terus terjadi sepanjang hidup
  • Kesulitan belajar adalah ketidakmampuan mengatasi stress dan keraguan dalam menghadapi suatu tugas yang baru
  • Kita semua mengalami "kesulitan belajar" selama kita telah belajar untuk tidak bergerak
Umumnya kita menerima saja keterbatasan dalam hidup kita sebagai sesuatu yang tak dapat dielakkan dan mungkin juga gagal menemukan manfaat dari stress yang positif. Gerakan Brain Gym adalah suatu usaha alternatif alami yang sehat untuk menghadapi ketegangan dan tantangan pada diri sendiri dan orang lain.

Gerakan-gerakan Baby Brain Gym

Rangkaian Gerakan Senam Otak

Gerakan Silang Usia 0-3 Bulan
- Gerakan silang diberikan dalam posisi telentang.
- Tangan kiri digerakkan dengan kaki kanan dan sebaliknya.
- Di akhir usia 3 bulan, bayi harus bisa membolak-balikkan badan.
- Stimulasi gerak silang dapat merangsang kekuatan otot tangan.

Gerakan Silang Usia 4-8 Bulan
- Bayi mulai berusaha meraih benda yang ada dihadapanya.
- Stimulasi gerak silang mengkondisikan otak kanan dan kiri bayi untuk melatih koordinasi mata dan gerak motoriknya. Dengan adanya koordinasi tersebut, bayi dapat meraih benda di dekatnya.

Gerakan Brain Gym Usia 6-12 Bulan
- Tekan saklar otak
gerakan saklar otak dilakukan dengan

memijit dua titik di bawah clavicular kiri-kanan atau tul­ang di bawah leher. Sementara tangan lain memegang pusar. Ini bertujuan me­ng­aktifkan sisi otak kiri dan kanan, se­hingga meningkatkan energi ke mata.
- Tekan tombol angkasa
Selanjutnya, gerakan tombol angkasa yang memijat titik di atas bibir bawah dan ta­ngan lain memegang tulang ekor meng­ak­tifkan energi ke otak, menyeimbangkan ke­mampuan melihat jauh dan dekat, serta menyeimbangkan emosi.
- Tekan tombol bumi
dengan memijit titik di bawah bibir dan tangan lain di tulang kemaluan. Gunanya untuk mengaktifkan energi di otak tengah yang dapat menyeimbangkan emosi, mengasah kemampuan anak menengok dimensi atas dan bawah.
- Lakukan gerakan homolateral
dengan menggerakkan kaki kiri dengan tangan kiri--bergantian dengan sisi yang lain--secara pasif. Gerakan ini bermanfaat untuk mengaktifkan spesialisasi otak kiri dan kanan serta lateralisasi yang tercermin dari kemampuan anak memakai baju sendiri, lempar-tangkap bola, menggambar, komunikasi, dan bernapas.

Brain Gym Usia 13-24 Bulan
- Lakukan saklar otak, tombol angkasa, tombol bumi, dan homolateral.
- Gerakan silang
fokus pada bahu dan panggul dengan cara menggerakkan kaki kiri dan tangan kiri menyilang ke kanan bergantian dengan sisi sebaliknya. Ini berguna untuk mengaktifkan otak kiri dan kanan secara simultan seraya menyeimbangkan fungsi kedua belahan otak tersebut.

Sumber:
- Dr. Attila Dewanti SpA dari Klinik Khusus Tumbuh Kembang / Kepala Klinik Neurologi Anak RSAB Harapan Kita, Jakarta
- Lely Tobing, Principal Twinkle Star

Yuukk…Senam Otak dulu….




Minggu, 09 Februari 2014

Mars Madrasah dan Himne Madrasah



MARS MADRASAH

Gema madrasah membahana dipersada bumi nusantara
Pengemban amanat mencerdaskan tunas bangsa santun berwibawa
RA MI MTS MA  bahu membahu turut berjuang
Membangun bangsa bermartabat mulia demi cita-cita
Moto ikhlas beramal , berkarya nan bermoral ayo ayo tegakkan
Falsafah pancasila, bhineka tunggal ika semboyan bangsa Indonesia





HYMNE MADRASAH
Dengan ungkapan syukur padamu atas sgala karunia ya Allah
Kau embankan amanah pendidikan dalam melanjutkan perjuangan
Dengan ungkapan syukur padamu atas sgala karunia ya allah
Kau embankan amanah pendidikan dalam melanjutkan perjuangan

Madrasah tumpuan harapan umat membentuk jiwa berakhlakul karimah
Menjawab arus tantangan jaman menjadi benteng runtuhnya moral
Kau ajarakan arti kehidupan melalui tuntunan keislaman
Dalam bingkai citra pendidikan tuk menggapai cita cita mulia

Tuk menggapai cita cita mulia ………………………



Sabtu, 08 Februari 2014

Akankah Kita Golput?

Dimuat di Harian Metro Riau, 6 Februari 2014. 

Akankah Kita Golput?

Gerbang pemilihan umum sudah didepan mata. Tinggal hitungan hari saja, bangsa Indonesia mempunyai gawe besar yaitu memilih wakil rakyat. Satu hari yang menentukan 5 tahun kedepan arah kemajuan bangsa. Bangsa ini ibarat sebuah kapal. Kapal itu akan mampu menghadapi ombak yang besar atau akan tenggelam ditelan ombak yang besar ditentukan oleh sang nahkoda kapal itu. Akankah bangsa ini semakin terpuruk, ataukah menjadi bangsa yang besar dan diakui oleh dunia. Sudah tentu, hal itu tak terlepas dari peran seorang pemimpin.
Saat ini kita tahu, bahwa banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi pemimpin bangsa. Semuanya mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk memperbaiki bangsa ini. Pada intinya, mereka ingin memperjuangkan bangsa ini menjadi bangsa yang lebih bermartabat dengan masyarakat yang sejahtera. Begitulah yang banyak disampaikan oleh para calon wakil rakyat. Namun, entahlah apa yang menjadi misi dibalik itu semuanya. Fakta di lapangan sudah berbeda, pemberitaan di media pun sudah sarat dengan para pemimpin yang tak berbuat jujur, berbuat korupsi lalu diciduk oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Hal demikian menjadikan masyarakat pesimis dan banyak lebih memilih untuk golput. Hal ini terjadi karena kekhawatiran masyarakat terhadap wakil rakyat yang dipilihnya tak bisa menjalankan amanahnya dengan baik.
Sebagai negara demokrasi semua orang berhak untuk dipilih dan memilih. Golput atau tidak golput adalah sebuah pilihan. Memilih atau tak memilih juga merupakan hak masyarakat. Namun, sebagai warga negara yang baik, apakah kita harus golput. Kita harus berpikir ulang jika kita hendak golput. Asas demokrasi yang disandang Indonesia akan luntur jikalau warga Indonesia sendiri tak menggunakan hak suaranya. Wujud kepedulian kita sebagai warga negara yang baik melalui pemilu adalah dengan tidak golput. Suara kita sangat menentukan masa depan bangsa, sehingga tak ada alasan lagi untuk kita golput.
Cerdas memilih
            Dari sekian banyak pilihan, pasti ada satu pilihan yang paling baik. Tentunya, kalau kita diminta untuk memilih maka kita akan memilih yang paling baik. Sebagai calon pemilih kita harus bisa cerdas memilih. Memilih sesuai  hati nurani dan bebas dari intervensi apapun. Lalu, bagaimana kita bisa cerdas dalam memilih sosok pemimpin. Pertama, kita harus tahu terlebih dahulu latar belakang masing-masing calon. Para calon pemilih bisa mengetahuinya lewat publikasi yang ada di media, baik media massa atau elektronik. Kita bisa melihat bagaimana latar belakang pendidikannya, pengalaman kinerjanya, sampai pada prestasinya. Dengan demikian kita mempunyai gambaran umum terkait sosok calon.
Kedua, pahami visi dan misinya jika terpilih menjadi seorang pemimpin bangsa. Kita bisa memahami program-program unggulan yang akan diusungnya. Apakah program yang diusungnya mempuyai bobot yang baik atau tidak dalam rangka memajukan  bangsa dan mensejahterakan masyarakat. Ketiga, jika kita sudah memahami seluk beluk para calon sudah saatnya kita memantapkan pilihan. Langkah inilah yang akan menentukan, kita harus memahami kelemahan dan keunggulan masing-masing calon. Kita harus bisa menimbang-nimbang, kira-kira calon  mana yang terbaik.
Memang, tak mudah untuk bisa cerdas dalam memilih. Dibutuhkan proses yang jeli dalam melihat masing-masing calon. Jadi, jangan hanya asal memilih calon tanpa adanya pengetahuan terlebih dahulu terkait calon yang dipilih. Terlebih bagi pemilih pemilu. Jangan hanya memlih hanya lantaran hubungan kerabat atau karena lantaran uang pelicin yang tak seberapa nilainya. Karena memang, para pemilih pemulalah yang kebanyakan menjadi sasaran tim sukses untuk mendongkrak suara dengan memberikan uang pelicin. Hal ini disebabkan karena kondisi para pemilih pemula yang masih labil, sehingga mudah terpengaruh bujuk rayu tim sukses calon. Jikalau warga masyarakat tak golput dan cerdas dalam memilih, maka sudah barang tentu akan menghasilkan pilihan pemimpin yang tepat dalam rangka membangun bangsa menjadi lebih baik.

*) Muhammad Mansur, Pengamat Politk juga  Peneliti pada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.


Jumat, 07 Februari 2014

TEPUK BADUT

Satu lagi nie ICE BREAKER berupa tepuk buat tambahan bagi para pendidik untuk usia dini.
Lagunya simpel kok...

TEPUK BADUT


Tepuk Badut... prok prok prok
Mata Bulat....prok prok prok
Hidung Tomat...prok prok prok
Pipi Cepot....prok prok prok
Megal Megol...prok prok prok

Selamat mencoba dech,.."""
Selalu berbagi tawa dan keceriaan..."""





Sabtu, 01 Februari 2014

VISUALISASIKAN MIMPIMU…!!!!

Banyak orang mengatakan, jikalau kita ingin menjadi orang sukses maka kita harus berani bermimpi. Bermimpi hal yang besar. Ibu dosen saya, beliau Dr. Aninditya Sri Nugraheni dosen bahasa Indonesia saya yang pertama kali mengajariku untuk berani bermimpi. Mungkin, agak terlambat saya tahu tentang makna sebuah impian. Namun, tak masalah mulai saat itulah saya menuliskan 111 impian dalam sebuah buku corat coret. Ternyata ada dampak positif ketika kita menuliskan impian kita. Apa dampaknya? Yaa..kita akan semakin termotivasi untuk mewujudkan impian kita. Kita akan bersungguh-sungguh dan bekerja keras untuk mewujudkan mimpi itu. Bisa dikatakan impian berimplikasi pada tindakan. Saya pernah membaca sebuah buku yang mengatakan, mimpi orang cerdas adalah dilakukan ketika sadar, bukan disaat kita sedang tertidur. Demikianlah kurang lebih ungkapannya. Dalam keadaan sadar, kita harus berani menuliskan impian kita.
Selain menuliskan mimpi, akan lebih hebat lagi ketika kita memvisualisasikan mimpi kita dalam bentuk gambar. Kita ingin meraih apa, maka gambarlah mimpi itu atau carilah gambar yang menunjukkan impian itu. Kita pingin jadi seperti apa, visualisasikanlah siapa tokoh idola kita. Setelah itu, maka tempelkanlah visualisasi mimpi tadi kedalam sebuah buku, di dinding, di almari atau dimana saja yang kita bisa dengan sering melihatnya. Ketika kita melihat gambar impian kita, maka dalam benak kita akan tumbuh sebuah motivasi yang akan berefek pada tindakan untuk mewujudkannya.
Saat inipun saya berusaha menvisualisasikan mimpi-mimpi saya. Dalam hal ini saya akan mencantumkan beberapa mimpi saya yang saya visualisasikan dengan tokoh saya. Beliau adalah guru-guru saya. Terimakasih saya sampaikan kepada semua guru-guru saya, mungkin dalam gambar tak bisa saya cantumkan semua. Ini adalah sebuah contoh saja. Yang jelas berkat beliau para guru, saya bisa melakukan banyak hal dan mewujudkan impian saya.                                                                                                                    







Pada intinya, mari para pembaca semuanya untuk berani menuliskan mimpi kita dan menvisualisasikannya. Pasti suatu saat kita akan mengatakan: “Ya Tuhan, terimakasih…Engkau telah mengabulkan mimpi-mimpiku..” Mari kita berusaha untuk bersungguh-sungguh untuk mengabulkan mimpi-mimpi kita. Dan semoga Tuhan meridhoi mimpi kita semuanya. Amin

                                                                                    Depok , 3 Februari 2014       
                                                                                                                                                                                    


                                                                                         

Training Motivasi **SUKSES UJIAN** MI Wahid Hasyim

        Sekitar 2 jam, saya menemani adik-adik kelas VI MI Wahid Hasyim Yogyakarta untuk shering, berbagi cerita dan pengalaman memberikan materi Training Motivasi Sukses Ujian. Acara berlangsung tanggal 1 Februari 2014. Dalam keterbatasan kemampuanku, saya berusaha dengan sungguh-sungguh untuk bisa membangun energi positif kepada para peserta. Tentunya, saya tak ingin ujian menjadi momok bagi para siswa. Maka ku buat mereka ketawa ketiwi dengan bentuk Ice Breaker. Rasa bahagia ketika melihat para peserta tersenyum bahagia.  
        Ujian selayaknya jangan dianggap sebagai sebuah masalah yang berat. Tapi ujian adalah sebuah tantangan yang memang harus kita hadapi ketika kita menuntut ilmu pada sebuah lembaga pendidikan di semua jenjang. Dari jenjang sekolah dasar sampe perguruan tinggi kita pasti menempuh sesuatu yang namanya ujian.
        Hanya saja, terkadang ujian disikapi dengan rasa cemas, rasa khawatir dan sejenisnya. Padahal bila kita memang benar-benar mempersiapkannya, maka adanya ujian bukanlah masalah bagi kita. Makanya, hal yang harus dibangun sejak awal adalah mindset sukses ujian. Mindset adalah sebuah cara berpikir. Berarti cara berpikir kita harus optimis dulu menghadapi ujian. Kita harus yakin benar bahwa kita akan sukses dalam ujian.
             Mindset sukses ujian, lalu diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata kita, yang tak lain dan tidak bukan adalah belajar, berlatih, dan mengajarkan. Cara itulah yang harus kita tempuh agar sukses dalam menghadapi ujian. Untuk bisa belajar dengan efektif, kita juga harus bisa paham dengan gaya belajar kita, apakah gaya belajar yang kita pakai, gaya belajar visual (cara belajar  melalui penglihatan) , auditorial (cara belajar  melalui pendengaran), atau kinestetik (cara belajar  melalui gerak). Dengan begitu, kita akan mudah menyerap materi pelajaran yang kita pelajari. Selain memahami gaya belajar kita, kita juga harus pintar memilih waktu yang tepat untuk belajar. Setiap orang pastinya berbeda, ada yang sehabis magrib, malam hari, habis syubuh dan sebagainya. Memang, ada orang yang suka belajar dalam keadaan ramai, tapi ada juga yang memang dalam keadaan sunyi. Untuk itu, masing-masing kita lah yang tahu, sesuaikan dengan diri kita masing-masing.
           Setidaknya itu adalah langkah awal yang harus kita lakukan. Jangan lupa, tuliskanlah target nilai ujian kita. Jangan tanggung-tanggung untuk pasang target. Kita harus punya mimpi, karena dengan kita punya mimpi maka akan berimbas pada tindakan dan kerja keras kita.  Kita akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mewujudkannya. Perkara hasil, kita serahkan sang Kuasa. Tetaplah optimis dan yakinlah bahwa kita akan sukses ujian. Ups.,jangan lupa panjatkan doa kepada yang Kuasa, dengan harapan yang Kuasa memudahkan kita semua.
HHN
 Hadapi, Hayati, dan Nikmati.
HADAPI Ujian, HAYATI Ujian, dan NIKMATI UJIAN. Yakinlah, kita akan sukses dalam menghadapi Ujian. Sekali lagi mari kita persiapkan dengan sebaik-baiknya. Pasti kita akan rasakan kemudahan dalam menghadapi ujian.
SEMANGAT..YO YO YO…!!!!






                                                                                                                           Depok, 2 Februari 2014