Alhamdulillah, itulah rasa syukur yang bisa ku
ucapkan ketika mendengarkan pengumuman dari beliau bapak K. Sunhaji, S.Ag selaku
guruku. Beliau adalah pengasuh TPA eL-Zahro Selaras. Salutnya, beliau masih
rela menyempatkan untuk mengelola sebuah TPA disamping kesibukannya sebagai
mubaligh dan mengurusi usaha RM. Selaras yang cabangnya sudah dimana mana.
Sore itu, diumumkan ustadz dan ustadzah berprestasi.
Agak menggelikan memang, ketika pak K. Sunhaji mengumumkan ustadz faforit beliau
menyebutkan sebuah nama yang tak lain adalah namaku. Dalam batinku terbesit rasa antara percaya dan
tidak, namun ini adalah sebuah realita.
Iya..aku dipilih menjadi ustadz faforit versi
anak-anak. Semua anak pun heboh dan bersorak sorai memanggil manggil namaku
untuk maju kedepan menerima penghargaan. Hmm..aku hanya tersipu melihat kehebohan
anak-anak memanggil-manggil namaku. Malu tapi juga seneng....hehe.
Akhirnya aku pun maju dan menerima penghargaan itu.
Iya...sebagai Ustadz Faforit. Ini bukanlah sesuatu yang harus aku banggakan. Namun,
apakah memang itu pantas aku menerima. Setidaknya untuk instrospeksi diri agar
terus meningkatkan kualitas diri. Penghargaan bukankah untuk dibanggakan, tapi
untuk direnungkan. Sudah pantaskah mendapat penghargaan itu? Instropeksi diri
merupakan sebuah solusi tepat untuk menjawab pertanyaan itu. Ya...semoga aku
bisa menginstrospeksi diriku agar menjadi lebih baik lagi.
Akhirnya, aku mengucapkan terimakasih pada temen2
kru TPA eL-Zahra. Mereka adalah Ustadzah Fetra, Ustadzah Aini, Ustadzah Syifa, Ustadzah
Fidyah, Ustadzah Nur, Ustadzah Hani, dan teman-teman kru pengajar lain yang
kompak untuk terus bekerjasama membangun karakter dan mengajarkan anak-anak untuk
membaca Al Qur’an sebagai pedoman hidup umat manusia. Sekali lagi beribu ribu
terimakasih atas kerjasama dan dukungannya. Kedepan, semoga semakin kompak
dech...
Bulan juli ini aku mendapatkan 2 penghargaan:
- Juara III Lomba Dongeng
Islami di GOR UNY.
- Penghargaan Ustadz
Favorit di TPA eL- Zahra “Selaras” tahun 2013.
Semoga tidak hanya berhenti sampai disini, dan bisa
terus meningkatkan prestasi. Sekali lagi, prestasi bukan hanya untuk
dibanggakan tapi untuk direnungkan untuk terus meningkatkan kualitas diri.
Ingat sebuah hadist yang artinya:
“ Sebaik
baik kalian adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya”.
Jadi jangan berkecil hati pada para pembaca yang
hanya berstatus sebagai GURU TPA, sekali lagi GURU TPA!!!. Itu adalah panggilan
jiwa yang harus diteruskan, insya Allah balasan Allah akan lebih besar di
akhirat nanti. Jangan salah, Allah maha kuasa....bisa saja, awal menjadi GURU TPA,
kelak bisa menjadi GURU SMA, atau gurunya mahasiswa alias DOSEN. Hehe...
Ya...Semoga tulisan yang sedikit ini bisa menginspirasi para pembaca.
Akhirnya..tetep semangat kawan... !!!!
Depok. 26
Juli 2013