Rabu, 23 Desember 2015

Perjuangan Kuliah S2

Satu hal yang mungkin tak pernah aku lupakan adalah bagaimana proses perjuanganku untuk bisa lulus S2. Ya..memang dari segi kecerdasan aku memang kalah jauh  dari teman-teman ditambah kegiatan yang seabrek yang tak ada habis2nya. Dan apa hasilnya, diantara teman sekelasku hanya aku yang belum lulus S2. Ya…mungkin salah juga kalau aku menjadikan  itu sebagai alasanku belum lulus kuliah, padahal semua teman-temanku sudah lulus. Ya..tapi tak bisa dielak, itu memang adanya. Mereka ada yang sudah mengajar di sekolah, menjadi dosen, bekerja, menikah dan lain sebagainya.
Melihat teman-temanku sudah lulus pun aku juga bergegas ingin menyelesaikannya. Karena memang tak lama lagi aku akan menikah. Ibu pernah bilang, kalau mau nikah paling tidak salah satu ada yang sudah beres kuliahnya, kalau sama-sama masih kuliah nanti repot rumah tangganya, sudah harus kerja tapi malah masih kuliah. Hmm…ya terkadang bener juga kata ibu. Tapi kondisinya saat ini memang belum lulus.wwkwkw..
Ibu..maafkan aku ya..ternyata sampai saat ini belum lulus, padahal  nikah hanya tinggal 4 bulan lagi. Sebenarnya sudah selesai tesisny, tinggal revisi sekali terus munaqosyah. Eh..tapi lagi2 soal nilai toefl yang belum lulus.Hmm.. sudah keempat kalinya aku ujian toefl tapi juga belum lulus. Standar yang digunakan adalah 425 skor maksimal dari 4 kali ujian hanya mendapatkan 403. Itu artinya kurang 22 lagi. Aku juga sudah mencobanya di UGM yang kerjasama dengan lembaga bahasa ION’S tapi juga belum lulus. Saat ini, aku akan mencoba kembali ujian toefl di pusat bahasa UNY, smg saja berhasil.
Bismillah..
-persipan materi maksimal
-doa maksimal
-restu orang tua
            Semoga bermodalkan tiga hal itu, aku bisa mengerjakan ujian toefl dengan lancar dan menghasilkan nilai sesuai yang diharapkan. Aku akan tunjukkan kepada orang tua kalau aku bisa lulus kuliah dan siap menikah. Hehe..Aamiin..aamiin ya robbal alamiin.

Jogja, 23 Desember 2015..

Tidak ada komentar: