Rabu, 29 Januari 2014

Sarasehan Guru Madrasah Wahid Hasyim

Mengena, sebuah cerita yang disampaikan oleh bapak Agus Eko Susanto, S.Pd.I pada acara sarasehan guru madrasah Wahid Hasyim. Acara ini digelar hari Selasa, 28 Januari 2014 di Gedung Multipurpose Wahid Hasyim. Beliau menceritakan sosok para Alumni Wahid Hasyim yang sukses dari berbagai latar belakang yang ada.
Diceritakan beliau ada seorang siswa MA Wahid Hasyim bernama mbak Mayada dan mas Syamsul Hadi. Mereka berdua adalah sosok yang berbeda. Mbak Mayada adalah seorang siswa yang memang dari awalnya cerdas. Ketika di Wahid Hasyim pun beliau menjadi siswa yang rajin, tekun dan cerdas.  Karena kecerdasannya, mbak Mayada pun bisa melanjutkan kuliah di UIN Sunan Kalijaga dan bisa meneruskan kuliah di luar negeri (Kairo Mesir). Akhirnya, mbak Mayada pun saat ini bisa menjadi dosen di sebuah perguruan tinggi di Palu. Mbak Mayada ini adalah salah satu dari sekian banyak alumni Wahid Hasyim yang sukses. Dan memang sudah sewajarnya, kalau orang rajin dan cerdas akhirnya pun menjadi orang yang sukses.
Lain lagi ceritanya dengan mas Syamsul Hadi. Diceritakan oleh bapak Eko, mas Syamsul Hadi adalah siswa yang kurang pintar. Bisa dibilang, dalam hal akademik sangatlah kurang. Namun, ada sisi lain yang menjadi kelebihan beliau yaitu rajin dan jujur. Beliau sangat rajin dan semangat ketika mengikuti kerja bakti di pesantren. Bisa dikatakan, beliau mempunyai banyak peran dalam pembangunan gedung di pesantren. Terkadang, sebagai guru kita hanya memandang sebelah mata siswa yang kurang pintar. Namun, apa yang terjadi? Ternyata, dikabarkan, walaupun dulu ketika sekolah kurang mumpuni dalam bidang akademik, tapi sekarang mas Syamsul Hadi bisa menjadi seorang mandor bangunan sekaligus sebagai kontraktor bangunan. Bapak Eko menambahkan, sekarang ini beliau tinggal di Bali. Saat ini beliau bisa menjadi kontraktor bangunan yang nilainya milyaran. Hal ini, diraihnya dengan tidak mudah. Namun, dimulai dari kerja keras dengan bekal kejujuran. Dulu, yang ketika sekolah tak pintar menghitung, sekarang beliau sudah bisa menggambar bangunan dengan skala dan hitungannya. Itu bisa dilakukannya hanya dengan mengamati mandornya dulu ketika ia menjadi seorang kuli. Subhanalloh…dari seorang kuli bisa menjadi kontraktor.
Dari cerita diatas, sudah selayaknya kita tidak memandang sebelah mata siswa kita. Kita tak tahu nasib kita dan siswa kita nantinya. Yang terpenting adalah terus mendidiknya dengan setulus hati. Memang, mengatakannya mudah namun, pada praktekknya sulit. Tapi, mari kita terus berusaha untuk mendidik siswa kita dengan sepenuh hati. Dengan semangat mengabdi untuk Wahid Hasyim melalui mimbar pendidikan.
Ditambahkan bapak Eko, sebagai guru Wahid Hasyim harusnya kita PD alias Percaya Diri. Proses perjungan simbah Kyai. Abdul Hadi dalam membangun pendidikan di Wahid Hasyim perlu kita apresiasi yang luar biasa. Bisa dibayangkan, yang awal mulanya dari kecil, terus tumbuh dan berkembang menjadi lembaga pendidikan yang besar. Nampaknya, perjuangan beliau harus diteruskan dengan sebaik-baiknya. Diawali dari sebuah rasa PD menjadi guru di Wahid Hasyim. Ketika gurunya PD menjadi guru Wahid Hasyim, sudah barang tentu siswanya pun akan PD menjadi siswa Wahid Hasyim. Rasa PD itulah yang memunculkan sebuah pengabdian yang totalitas dengan terus memperbaiki kinerja kita dalam posisi kita sebagai guru di Wahid Hasyim.
          Bapak Eko juga mengungkapkan, kita sebagai guru Wahid hasyim harus melakukan 3 hal. Yang pertama adalah ubah mindset kita. Bahwa kita harus senantiasa berpikir positif. Karena orang berhasil bermula dari pikiran kita yang positif. Kedua, berucaplah selalu yang baik. Setelah pikiran kita baik, maka kita berucap yang baik. Ucapan kita adalah doa, maka dalam berucap hendaklah yang baik, papar Pak Eko. Ketiga. Bertindaklah yang baik. Dengan berucap yang baik maka tindakan kitapun akan ikut baik. Dengan  ketiga hal demikian kita bisa menjadi figure dan teladan bagi peserta didik kita. Dengan berpikir positif, berucap yang baik, dan bertindak yang baik maka sudah barang tentu hasilnya pun akan ikut baik. Wahid Hasyim akan melahirkan output peserta didik yang unggul dalam budi pekerti dan juga prestasi. Semoga!
===============MOVE ON================
BERUBAH MENJADI LEBIH BAIK
MULAI DARI DIRI KITA SENDIRI
WAHID HASYIM…!!! YES,,I CAN
NB: mohon dikoreksi nggih, kalau ada yang kurang pas…semoga bermanfaat bagi para pembaca. Terimakasih.  J

Oleh:










Muhammad Mansur (santri Wahid Hasyim)



Tidak ada komentar: