Senin, 30 Juli 2018

GOODBYE JOGJA, WELCOME PANGANDARAN


Kurang lebih 9 tahun sudah saya tinggal di Jogja. Tentu banyak sekali pelajaran dan pengalaman yang bisa saya ambil selama saya hidup di Jogja, baik sejak saya mulai kuliah tahun 2009, semasa kuliah, lulus kuliah, semasa di pesantren,  menikah dan pasca menikah. Perjuangan saat itu menjadi  pengalaman berharga yang sangat berkesan bagiku. Tentu, jika semuanya itu dituliskan entah berapa lembar kertas menuliskannya. Bagiku, Jogja adalah kota yang sangat bersejarah bagiku. Di Jogja banyak ilmu dan pelajaran yang kudapatkan baik dari dunia perkuliahan, dunia pesantren dan dari pengalaman orang lain tak lupa dari guru-guru kehidupan yang banyak sekali memberikan inspirasi kehidupan.
Tak ada kata lain selain ucapan terimakasih dan syukur Alhamdulillah kepada Allah yang telah memberikan nikmat dipertemukan dengan orang-orang luar biasa yang ada di Jogja. Terimakasih juga atas segala tantangan , ujian dan cobaan kehidupan yang Allah berikan kepada saya, sehingga bisa menjadi pribadi yang lebih mandiri dan tangguh menghadapi segala tantangan kehidupan yang datang.
Kini saatnya tiba, tepat tanggal 29 Juli 2018 saya hijrah dari Jogja dan menetap di Pangandaran. Banyak teman-teman yang mempertanyakan dan menyayangkan kok pindah ke Pangandaran kak? Bukannya enak di Jogja, sudah jadi kepala sekolah, penghasilan sudah jelas, banyak job-job ngisi acara, bisnisnya juga lumayan lancar dan lain – lain. Yaa..saya dan istri sudah mempertimbangkan matang-matang sebelum memutuskan. Memang berat rasanya meninggalan Jogja, namun ada alasan yang  tak bisa ditolak lagi ya...karena permintaan orang tua. Kebetulan bapak ibu mertua pingin ditemani oleh anaknya dihari tuanya. Kebetulan istri anak terakhir dan kakak-kakak dari istri sudah berkeluarga semuanya, maka istri dan saya lah yang diminta untuk membersamai mereka. Apalagi kondisi orang tua yang terkadang sakit menjadi salah satu alasan supaya anaknya bisa membersamai orang tua di hari tuanya.
Bismillah...siap tidak siap harus siap. Maka keputusan hijrah ke Pangandaran membersamai orang tua harus ditunaikan. Niat birrul walidain dan bermodal sebuah keyakinan bahwa Allah akan mencukupkan rezeki hambanya dimanapun berada jika berusaha dan bertaqwa. Memang, saya dan istri harus memulai lagi dari nol, berjuang lagi dari awal. Namun, tak masalah, ini menjadi tantangan baru bagi kami, insya Allah pelan tapi pasti akan bisa berjalan dengan baik.
Memang sunggug berat meninggalkan teman-teman baik yang ada di Jogja, tetangga-tetangga yang seperti sudah keluarga sendiri, meninggalkan murid-murid yang tiap hari ketemu di sekolah, dan meninggalkan suasana Jogja yang pastinya ngangenin. Teringat kala itu ketika berpamitan dengan anak-anak di SD Islam Khalifah. Aku mencoba untuk menahan tangis supaya air mata tak keluar dari mataku, namun entah kenapa air mata tak tertahankan untuk keluar dengan sendirinya. Sambil berucap dan menangis haru harus meninggalkan murid-murid tercinta kukatakan pesan-pesan pamitan kepada mereka, akhirnya mereka pun terdiam kaget dan ikut menangis. Insya Allah ini bukan perpisahan terakhir, ku yakin suatu hari nanti bisa ketemu lagi dan menyapa kalian kembali. Ku doakan semoga tetep menjadi anak sholih sholihah dan tercapai cita-citanya.

Lalu, apa yang akan dilakukan di Pangandaran kak?
Pertanyaan semacam itu banyak terlontar dari temen-teman kepada saya. Sementara ini yang akan kami lakukan adalah mengembangkan bisnis yang sudah kami rintis di Jogja yaitu bisnis jilbab riry_hijabgallery dan bisnis mainan edukasi hijaz_edutoys. Yaa..walaupun pindah tempat, jangan khawatir bisnis ini masih kami pertahankan, jadi buat teman-teman, kakak-kakak, Ayah/ Bunda yang mau pesan masih bisa. Zaman sekarang itu sudah zaman enak, pesan apa-apa bisa dikirim lewat jasa ekpedisi. Kami mencoba meniatkan supaya produk-produk kami bisa bermanfat untuk orang banyak. Istri berharap produk-produknya mampu memudahkan kaum wanita untuk memakai jilbab yang sesuai syariat dan tentunya tetap kekinian sedangkan saya punya misi supaya orang tua supaya menyadari bahayanya anak bermain game-game/ permainan gadget yang kurang mendidik, dan berusah membantu orang tua untuk mengalihkan permainan anak ke permainan yang mengedukasi. Maka, saya mengambil jargon “Bermain yang mencerdaskan”. Harapannya produk-produk yang hadir bisa menjadikan anak cerdas, baik cerdas sosial, spiritual dan intelektual.
Selain itu saya juga terus mengupgrade diri dalam ilmu ketrampilan seni bercerita, ketrampilan pengelolaan pembelajaran dan bidang motivasi. Harapannya itu bisa dimanfaatkan di lingkungan tempat tinggal pada khususnya, syukur-syukur nanti bisa untuk berbagi ke guru-guru di Indonesia. Bismillah... saya punya impian bisa keliling Indonesia untuk mengunjungi para guru di berbagai wilayah di Indonesia. Selain itu, mimpi besar saya ingin berbagi cerita, keceriaan dan motivasi untuk anak-anak dan siswa di pelosok Indonesia.  
Saya teringat pesen Kyai Saya, Bapak Kyai Sunhaji bahwa beliau menyampaikan “Dimanapun kamu berada tetaplah bermanfaat untuk banyak orang.” Maka saya berazam mudah-mudahkan tetap bisa bermanfaat untuk  banyak orang, terlebih bisa membangun pendidikan yang ada di Pangandaran melalui apa yang  saya bisa. 

Selanjutnya saya ucapkan terimakasih terkhusus untuk:
  • Simbah nyai Hj Hadiah Abdul Hadi dan KH. Jalal Suyuthi beserta Bu Fatim, Pak Nur Wahid, Pak Jazim, Pak Sunhaji dan keluarga ndalem lainnya. Terimakasih telah banyak memberikan keteladanan dan terimakasih atas bimbingan dan inspirasinya.
  • Para Ustadz-Ustadzah PP. WH dan para dosen UIN Suka yang sudah memberikan bekal ilmu selama di Jogja. Mudah mudahan ilmunya bisa bermanfaat.
  • Guru-guru saya, para trainer Kang Deden, Kak Ruri, Kak Pranowo, Kak Awam, Kak Muksin, Kak Saiful, Kak Arugami, Kak Bambang, Kak Bara, Bunda Eti, Bunda Sri, Pak Ikhsan, dan para trainer lainnya yang tak bisa saya saya sebutkan satu persatu. Terimakasih atas bekal ilmunya. Insya Allah sangat bermanfaat.
  • Kakak2 dari PPMI Jogja, Kak Bimo, Kak Ari,  Kak Wuntat, Kak Aris, Kak Adin, Kak Dani, Kak Akrom, Kak Andi Air, Kak Andi Pemikat Hati, Kak Pandu, Kak Yunus, Kak Je, kak Aam, kak Tardi, Kak Sarmidi, Kak Junendra, Kak mahfudz Ali, kak Sayid, Kak Iwan, Bunda Liana, Bunda Likah, Bunda Ani, Bunda Jumilah, dan kakak2 yang lain yang tak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas bimbingannya selama ini sehingga bisa mengunjungi dan menyapa ribuan anak Indonesia lewat dakwah bercerita/ berkisah.
  • Temen2 dari Taman Bermain Jogja, Kak Pran, Kak Pipit, Pak Harry, Kak Jun, Bu Nani, Bu Ratmi, Bu Umi, Bu Nurdin dkk. Terimakasih memberikan banyak pelajaran tentang persahabatan dan dapat pengalaman berharga dalam mengelola acara dan menjadi EO, insya Allah sangat bermanfaat.
  • Guru dan sekaligus temen-temen saya di MI WH dan SD Islam Khalifah yang telah banyak memberikan pengalaman dan pelajaran berharga bagi saya. Dari sinilah saya banyak belajar banyak hal tentang dunia pendidikan secara langsung. Tentu banyak pelajaran dan pengalaman yangs saya dapatkan.
  • Wali santri SD Islam Khalifah, terimakasih atas kepercayaannya mengamanahkan putra putrinya di sekolah. Terimaksih atas semua support dan pelajaran berharga yang diberikan.
  • Tetangga-tetangga saya yang ada di Gorongan dan Bedukan yang begitu baik. Sudah seperti keluarga sendiri, saling membantu dan memberi.Tak lupa untuk Pak Rt dan warga Gorongan dan Bedukan yang telah memberikan bekal pengalaman bermasyarakat yang bermakna.
  • Temen-temen semua yang tak bisa saya sebut satu persatu yang telah membersamai dan mewarnai kehidupan saya selama di Jogja, semoga tetep sehat selalu dan bisa berjumpa kembali lain waktu.
Bagi temen-temen yang ada di Jogja, mohon maaf yaa..barangkali selama bergaul dan berinteraksi dengan temen-teman banyak sekali kesalahan baik dari perilaku ataupun tutur kata. Termasuk untuk para guru2 dan ustadz2 saya, para wali murid, barangkali banyak salah dan khilaf mohon dimaafkan ya..!!! Saya doakan semuanya sehat, semangat, tetap dalam iman dan islam dan tentu terus bisa menebar manfaat untuk umat.
Mohon doanya juga semoga kehidupan saya di Pangandaran lebih baik daripada sebelumnya, semakin bertaqwa, terus berkarya dan tentu semoga Allah cukupkan rezekinya.  Jangan lupa jika temen-teman wisata ke Pangandaran, boleh banget mampir ke rumah. Di Pangandaran banyak wisata menarik lho,..ada Pantai Pangandaran, Batu Hiu, Green Canyon dan masih banyak lagi. Bagi yang mau mampir alamatnya di Kedungrejo, Rt 01 Wonoharjo, Pangandaran. Cari aja Samsat Pangandaran, nah..lokasi belakang samsat. Nanti tanya aja, rumahnya Bapak Ngadiran, pasti pada tahu. Ditunggu yaa.. !!!

Tidak ada komentar: