Kamis, 05 Juli 2018

MANUSIA MERENCANAKAN, ALLAH YANG MENENTUKAN


(Senin, 02/07/18) Syukur yang tiada terkira ketika teringat kejadian pagi itu karena nyatanya detik ini saya masih bisa hidup, bernafas dan menulis tulisan ini. Ya..hari itu, rencananya saya dan istri mau pergi ke Jakarta untuk silaturrahim ke rumah Pakdhe dan saudara-saudara di Jakarta. Rencananya kami akan berangkat melalui stasiun Sidareja sekitar pukul 09.30 WIB. Manusia boleh merencanakan, tapi segala sesuatu Allah yang menentukan dan mengatur sedemikian rupa. Pagi itu, Allah memberi sebuah pelajaran berharga bagiku  yaitu kecelakaan motor. Tentu, tak ada yang menginginkan hal itu terjadi tapi hal itu pun terjadi karena mungkin inilah cara Allah menguji setiap hambanya supaya hambanya lebih dekat kepadaNya dan supaya hambanya maki taqwa kepadaNya.
Kronologi kejadian...
Bagian 1
Pagi itu kami bangun pagi sebelum shubuh, mandi dan persiapan untuk berangkat menuju stasiun Sidarejo dengan menggunakan Bis dari terminal Pangandaran. Sebelum saya berangkat dengan istri ke Terminal kurang lebih pukul 04.30 saya mengantar adik ipar yang kerja di pasar Pangandaran yang kebetulan kerja di warung sayur ibu mertua saya. Rencananya saya mengantar adik ipar dulu ke pasar, lalu saya balik lagi mengambil istri saya untuk ke Terminal dan meninggalkan motor itu di pasar Pangandaran supaya motornya dibawa adik ipar saya, karena kebetulan jarak antara pasar dan terminal tidak begitu jauh. Ketika pulang dari pasar Pangandaran menuju ke rumah, kejadian kecelakaan itu terjadi.
Kecelakaan itu terjadi di sebelah timur Lapang Merdeka. Saya mengendarai motor tidak begitu kencang kurang lebih 30 – 40 km/ jam dari arah pasar ke barat, lalu belok kanan melewati Lapang Meredeka, kebetulan di setelah belokan ke kanan tepatnya di timur lapangan ada truk pengangkut pasir yang sedang parkir. Entah kenapa waktu itu saya benar-benar nggak melihat adanya truk yang parkir disitu, padahal posisi saya sebetulnya sedang fresh karena sudah mandi dan tidak mengantuk. Tapi, seakan ada yang menghalangi penglihatan saya,..ya mungkin disinilah kemahakuasaan Allah, truk yang segitu gedhenya kok ya nggak kelihatan.  Aneh kan !!! Ya begitulah adanya...saya benar-benar nggak melihat ada truk yang pakir di depan saya. Ya..kebetulan juga lampu belakang truk tidak menyala sehingga saya benar-benar nggak menyangka kalau di depan saya ada truk yang sedang parkir. Bagi Allah, mudah saya mengkaburkan pandangan manusia.   Dengan tiba-tiba saya langsung menabrak truk itu dari belakang lalu saya terlempar dan jatuh. Kejadian itu terjadi begitu cepat sampai-sampai saya nggak sadar kepala saya terbentur dengan  badan belakang truk, spion motor ataukah kebentur aspal.

Bagian 2
Intinya...tiba-tiba saya terlempar jatuh dari motor. Waktu itu benar –benar saya pasrah kepada Allah karena memang darah keluar deras dari kepala saya dan hidung saya. Sempat panik, karena memang kejadian itu tiba-tiba terjadi dan membuat diri saya kaget. Tidak ada yang menolong saya saat itu, karena memang suasana di jalanan masih sepi. Lalu saya kuatkan untuk berdiri dan mengambil motor yang terjatuh dibelakang truk.
Tak lama kemudian ada seseorang yang menghampiri saya dan menanyakan keadaan dan asal saya. Saya  ndak tahu apakah itu sopir truk yang tadi parkir atau orang lain yang kebetulan sedang lewat. Saya benar-benar tidak ingat bagaimana sosok wajah orang yang bertanya ke saya. Lalu saya jawab,” Saya mantunya pak Ngadiran pak, tinggalnya di belakang SAMSAT Pangandaran. Lalu, bapak itu bergegas pergi, tak lama kemudian truk yang parkir tadi juga ikut meninggalkan TKP.

Bagian 3
Darah pun terus keluar dari kepala dan hidung sebelah kiri membasahi jaket abu-abu yang saya pakai. Saya  berpikir untuk menghubungi istri saya dan atau menunggu keluarga menjemput saya di TKP.  Namun, setelah dipikir-pikir daripada nanti menunggu lama lebih baik saya memutuskan pulang sendiri. Saya mencoba menyalakan motor ternyata masih hidup walaupun kondisi motor bagian depan rusak. Kondisi saya saya saat itu benar-benar lemas, serasa  panik karena darah terus bercucuran. Bismiillah saya mencoba menguatkan diri saya untuk bangkit mengendarai motor. Dengan badan agak sempoyongan, dengan izin Allah saya berhasil megendarai motor dari TKP menuju rumah tepatnya di Dusun Kedungrejo, Wonoharjo, Pangandaran.
Tiba saya di rumah, saya langsung cuci muka saya dengan air kran di depan rumah dan membuka jaket saya yang saat itu sudah berlumuran dengan  darah. Tentu, keluarga tiba-tiba kaget melihat kondisi saya yang berlumuran darah. Tak lama kemudian saya langsung diantarkan oleh Mas Prapto (kakak ipar saya) menuju puskesmas terdekat. 


TIBA DI PUSKESMAS
Alhamdulillh saat itu langsung ditangani oleh perawat. Ini adalah pengalaman pertama  saya dipasang tabung  oksigen dan saluran infus dan saat itu juga luka yang ada dikepala saya dijahit. Bersyukur sekali karena saya tak mengalami patah tulang, akibat kecelakaan ini adanya luka dan bengkak di kepala tepatnya diatas mata sebelah kiri, pendarahan dari hidung, bibir dan benjolan kepala bagian belakang dan luka goresan ringan di bagian kaki.
Tak terasa 3 hari 2 malam saya di rawat menghabiskan sekitar 6 tabung infus. Baru kali ini seumur hidup saya dirawat inap di rumah sakit sampai berhari-hari. Sebelum-belumnya jika jatuh dari motor biasanya hanya luka-luka ringan atau lecet jadi tak perlu perawatan intensif.
Selama dirawat tentu saya banyak hikmah dan pelajaran yang saya dapatkan. Alhamdulillah saya bersyukur sekali punya Bapak/Ibu mertua, istri,  kakak-kakak ipar dan saudara-saudara yang sangat membantu dan berjasa dalam proses penyembuhan saya.


Alhamdulillah saat ini kondisi sudah membaik dan saat ini sudah berada di Purworejo untuk selanjutnya  dirontgen  untuk mengetahui apakah ada penyakit dalam akibat kecelakaan baik di kepala, mata atau anggota tubuh yang lain. Kondisi saat ini bengkak sudah berkurang, dan tinggal melakukan proses penyembuhan.
Saya pribadi mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman semua, saudara-saudara saya yang turut mendoakan kesembuhan saya. Alhamdulillah  bekat doa doa dan support dari semuanya saya Insya Allah bisa sembuh total.  Maka sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada semunya, semoga apa yang sudah saudara-saudara dan teman-teman melakukan menjadi amal kebaikan dan dibalasa dengan nikmat yang tiada terkira. Tentu, dari kejadian ini banyak sekali hikmah dan pelajaran yang bisa saya ambil.
Insya Allah akan saya sambung tulisan ini di lain waktu. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih...!!!
HIKMAH DAN PELAJARAN...bersambung.






Tidak ada komentar: