Kronologi
kejadian...
Bagian 1
Pagi itu
kami bangun pagi sebelum shubuh, mandi dan persiapan untuk berangkat menuju
stasiun Sidarejo dengan menggunakan Bis dari terminal Pangandaran. Sebelum saya
berangkat dengan istri ke Terminal kurang lebih pukul 04.30 saya mengantar adik
ipar yang kerja di pasar Pangandaran yang kebetulan kerja di warung sayur ibu
mertua saya. Rencananya saya mengantar adik ipar dulu ke pasar, lalu saya balik
lagi mengambil istri saya untuk ke Terminal dan meninggalkan motor itu di pasar
Pangandaran supaya motornya dibawa adik ipar saya, karena kebetulan jarak
antara pasar dan terminal tidak begitu jauh. Ketika pulang dari pasar
Pangandaran menuju ke rumah, kejadian kecelakaan itu terjadi.
Kecelakaan
itu terjadi di sebelah timur Lapang Merdeka. Saya mengendarai motor tidak
begitu kencang kurang lebih 30 – 40 km/ jam dari arah pasar ke barat, lalu
belok kanan melewati Lapang Meredeka, kebetulan di setelah belokan ke kanan
tepatnya di timur lapangan ada truk pengangkut pasir yang sedang parkir. Entah
kenapa waktu itu saya benar-benar nggak melihat adanya truk yang parkir disitu,
padahal posisi saya sebetulnya sedang fresh karena sudah mandi dan tidak
mengantuk. Tapi, seakan ada yang menghalangi penglihatan saya,..ya mungkin
disinilah kemahakuasaan Allah, truk yang segitu gedhenya kok ya nggak
kelihatan. Aneh kan !!! Ya begitulah
adanya...saya benar-benar nggak melihat ada truk yang pakir di depan saya.
Ya..kebetulan juga lampu belakang truk tidak menyala sehingga saya benar-benar
nggak menyangka kalau di depan saya ada truk yang sedang parkir. Bagi Allah,
mudah saya mengkaburkan pandangan manusia.
Dengan tiba-tiba saya langsung
menabrak truk itu dari belakang lalu saya terlempar dan jatuh. Kejadian itu
terjadi begitu cepat sampai-sampai saya nggak sadar kepala saya terbentur
dengan badan belakang truk, spion motor
ataukah kebentur aspal.
Bagian 2
Intinya...tiba-tiba
saya terlempar jatuh dari motor. Waktu itu benar –benar saya pasrah kepada
Allah karena memang darah keluar deras dari kepala saya dan hidung saya. Sempat
panik, karena memang kejadian itu tiba-tiba terjadi dan membuat diri saya
kaget. Tidak ada yang menolong saya saat itu, karena memang suasana di jalanan
masih sepi. Lalu saya kuatkan untuk berdiri dan mengambil motor yang terjatuh
dibelakang truk.
Tak lama
kemudian ada seseorang yang menghampiri saya dan menanyakan keadaan dan asal
saya. Saya ndak tahu apakah itu sopir
truk yang tadi parkir atau orang lain yang kebetulan sedang lewat. Saya
benar-benar tidak ingat bagaimana sosok wajah orang yang bertanya ke saya. Lalu
saya jawab,” Saya mantunya pak Ngadiran pak, tinggalnya di belakang SAMSAT
Pangandaran. Lalu, bapak itu bergegas pergi, tak lama kemudian truk yang parkir
tadi juga ikut meninggalkan TKP.
Bagian 3
Darah pun
terus keluar dari kepala dan hidung sebelah kiri membasahi jaket abu-abu yang
saya pakai. Saya berpikir untuk
menghubungi istri saya dan atau menunggu keluarga menjemput saya di TKP. Namun, setelah dipikir-pikir daripada nanti
menunggu lama lebih baik saya memutuskan pulang sendiri. Saya mencoba menyalakan
motor ternyata masih hidup walaupun kondisi motor bagian depan rusak. Kondisi
saya saya saat itu benar-benar lemas, serasa
panik karena darah terus bercucuran. Bismiillah saya mencoba menguatkan
diri saya untuk bangkit mengendarai motor. Dengan badan agak sempoyongan,
dengan izin Allah saya berhasil megendarai motor dari TKP menuju rumah tepatnya
di Dusun Kedungrejo, Wonoharjo, Pangandaran.
Tiba saya
di rumah, saya langsung cuci muka saya dengan air kran di depan rumah dan
membuka jaket saya yang saat itu sudah berlumuran dengan darah. Tentu, keluarga tiba-tiba kaget melihat
kondisi saya yang berlumuran darah. Tak lama kemudian saya langsung diantarkan
oleh Mas Prapto (kakak ipar saya) menuju puskesmas terdekat.
TIBA DI PUSKESMAS
Alhamdulillh
saat itu langsung ditangani oleh perawat. Ini adalah pengalaman pertama saya dipasang tabung oksigen dan saluran infus dan saat itu juga
luka yang ada dikepala saya dijahit. Bersyukur sekali karena saya tak mengalami
patah tulang, akibat kecelakaan ini adanya luka dan bengkak di kepala tepatnya
diatas mata sebelah kiri, pendarahan dari hidung, bibir dan benjolan kepala
bagian belakang dan luka goresan ringan di bagian kaki.
Tak terasa
3 hari 2 malam saya di rawat menghabiskan sekitar 6 tabung infus. Baru kali ini
seumur hidup saya dirawat inap di rumah sakit sampai berhari-hari.
Sebelum-belumnya jika jatuh dari motor biasanya hanya luka-luka ringan atau
lecet jadi tak perlu perawatan intensif.
Selama
dirawat tentu saya banyak hikmah dan pelajaran yang saya dapatkan.
Alhamdulillah saya bersyukur sekali punya Bapak/Ibu mertua, istri, kakak-kakak ipar dan saudara-saudara yang
sangat membantu dan berjasa dalam proses penyembuhan saya.
Alhamdulillah
saat ini kondisi sudah membaik dan saat ini sudah berada di Purworejo untuk
selanjutnya dirontgen untuk mengetahui
apakah ada penyakit dalam akibat kecelakaan baik di kepala, mata atau anggota
tubuh yang lain. Kondisi saat ini bengkak sudah berkurang, dan tinggal
melakukan proses penyembuhan.
Saya
pribadi mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman semua,
saudara-saudara saya yang turut mendoakan kesembuhan saya. Alhamdulillah bekat doa doa dan support dari semuanya saya
Insya Allah bisa sembuh total. Maka
sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada semunya, semoga apa yang sudah
saudara-saudara dan teman-teman melakukan menjadi amal kebaikan dan dibalasa
dengan nikmat yang tiada terkira. Tentu, dari kejadian ini banyak sekali hikmah
dan pelajaran yang bisa saya ambil.
Insya Allah
akan saya sambung tulisan ini di lain waktu. Sekali lagi saya ucapkan
terimakasih...!!!
HIKMAH DAN
PELAJARAN...bersambung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar