Selasa, 03 September 2013

“Suntikan Spirit Baru Direktur PPS UIN Jogja”

Ada hal yang menarik ketika aku mendengarkan paparan dari Bapak Prof. Dr. H. Khoiruddin Nasution, M.A Direktur Program Pasca Sarjana UIN Suka Yogyakarta. Aku untuk pertama kalinya bisa melihat sosok beliau pada saat orientasi studi mahasiswa baru Pasca Sarjana UIN Suka Yogya. Penampilan dari luar tak terlihat bahwa beliau adalah orang hebat, tidak disangka beliau adalah direktur pasca sarjana. Aku yakin, tak mudah beliau meraihnya, tentunya dibutuhkan sebuah kerja keras dan doa.
          Pemaparannya dimulai dari sebuah contoh. Ada 2 orang yang bisa dikatakan sukses. Beliau adalah BJ. Habibi dan Gusdur. Mereka berdua adalah orang luar biasa di negeri ini. Siapa yang tak tahu BJ. Habibi, yang ia bisa kaya raya karena mempunyai keahlian merakit pesawat. Gusdur juga tak kalah, beliau sukses sebagai ulama’ besar yang jasa-jasanya sungguh luar biasa untuk umat dan negeri ini. Siapa yang mengira, seorang Gusdur bisa menghapalkan 2000 nomer telepon. Sungguh hal yang luar biasa bukan??? Kita saja bukan barang tentu bisa menghapalkan nomer-nomer telepon keluarga kita. Jujur saja dech.... ^_^
          Dua orang yang dicontohkan tadi adalah mempunyai jalan yang sukses dari 2 hal yang berbeda. Beliau memaparkan orang sukses bisa melalui jalur PENDIDIKAN dan LADUNI. Kenapa demikian???
Iya... kita tahu BJ. Habibie bisa menjadi orang sukses karena pendidikan, beliau menempuh jenjang pendidikan dari tingkat bawah, jenjang perguruan tinggi sampai pada beliau meraih gelar Profesor. Beliau benar-benar mendalami sebuah keilmuan sehingga bisa menghantarkan kesuksesan.
    Disalah satu sisi Gusdur bukannya beliau tak mengemban pendidikan, namun beliau tak pernah lulus mengenyam pendidikan di jenjang perguruan tinggi. Tapi kenapa beliau bisa sukses? Ya.. karena beliau punya kelebihan, orang-orang mengatakan mempunyai ilmu laduni. Beliau banyak mendekatkan diri kepada Allah. Tingkata kesufian sungguh luar biasa. Bisa dikatakan hidupnya sangat dekat dengan Allah.
          Kalau kita tanyakan pada diri kita sendiri. Kira-kira mau pilih jalur yang mana kita meraih sukses???
Apakah jalur pendidikan atau laduni????
Tentunya kalau lewat jalur laduni, kita takkan mungkin. Kita adalah orang biasa, yang masih sangat jauh dengan Allah. Saya sendiri, atau kita sadar masih terlalu banyak maksiat di dunia ini.
          Melihat hal demikian, kita hanya bisa meraih kesuksesan hanya dengan jalur pendidikan. Salah satu ikhtiar yang dilakukan adalah melalui terus menuntut ilmu di jenjang perguruan tinggi.
          Namun, sebelum saya lanjutkan. Saya pingin memberikan tanggapan atas yang disampaikan Direktur Pasca. Kalau versi saya, sukses itu tak harus dengan kuliah. Namun, bisa juga ditempuh melalui ketrampilan khusus dalam bidang tertentu, entrepeneur, bidang seni dan hiburan atau bidang tertentu. Semuanya tergantung passion seseorang di bidang apa. Tapi, salah satunya juga bisa melalui jalur pendidikan di jenjang perguruan tinggi.
          Setidaknya untuk bisa menjadi orang sukses dibutuhkan 4 kompetensi, diantaranya:
1.    Kompetensi Kognitif = keahlian hebat
2.    Kompetensi Kepribadian= kepribadian handal
3.    Kompetensi Sosial= jejaring luas
4.    Kompetensi Profesional= bekerja secara profesional.
Setidaknya ada 4 itu hal yang harus dimiliki jika seseorang ingin sukses.
Semuanya itu harus kita latih terus menerus untuk bisa mempunyai kompetensi tersebut secara maksimal.
Bismillah...
Mari kita FOKUS SUKSES.
Pasti bisaaa...
          Selanjutnya beliau menyampaikan bahwa setidaknya mahasiswa S2 harus punya kemampuan menulis. Beliau menceritakan, bisa ke luar negeri juga karena artikel tulisannya. Pada kesempatan lain, beliau bisa keluar negeri karena buku karangannya. Jadi, memang kita tak bisa pungkiri banyak sekali hikmah dari aktivitas menulis.
Beliau menegaskan bahwa KEMAMPUAN MENULIS Tidak bisa kita tunda lagi kalau kita TERJUN DI DUNIA AKADEMIK.
Beliau ceritakan  bahwa pada awalnya juga beliau tak bisa menulis, kemudian beliau mendatangi seorang dosennya yang gemar menulis di media massa. Lalu dosen itu bilang, “Kau tak bisa sepertiku..!!!! sambil dosen itu menunjukkan kertas lembaran bertumpuk-tumpuk berisi  RATUSAN tulisan yang tak dimuat di media massa. Jadi dari ratusan tulisan itu hanya beberapa saja yang sudah berhasil di muat. Kemudian, dosen itu menegaskan, “Apakah kamu bisa sabar menjalani hal seperti ini??? Kurang lebih seperti itu. Lalu, beliu jawab bahwa beliau siap seperti itu.
***
          Dari kisah diatas, ada hikmah yang kita ambil. Iya..memang untuk bisa tulisan bisa dimuat tak semudah yang kita bayangkan. Butuh sebuah kesabaran dan ketekunan. Betapa banyak tulisan yang kita buat  dengan proses berdarah darah, puluhan tulisan, bahkan sampai ratusan tulisan mungkin. Namun, akhirnya,...kandas juga di dapur redaksi alias masuk dalam kotak sampah redaksi. Dari sekian banyak karya yang kita kirimkan hanya beberapa saja yang dimuat. Ya..tapi itulah sebuah proses yang harus di jalani. Dari sinilah kita belajar untuk pantang menyerah dan terus berjuang. Seorang yang sudah biasa dimuat di media saja, ada kalanya sampai beberapa bulan atau bahkan satu tahun redaksi tak mau memuatnya. Ya... ini mungkin sebuah ujian bagi kita, berhentikah sampai disini. Bisa jadi, redaksi ingin menguji tingkat kesabaran dan ketekunan kita. Yang penting khusnudzon saja.
          Begitu halnya saya, penulis pemula yang hanya beberapa saja karya yang masih dimuat. Beberapa bulan ini, tulisan kandas di dapur redaksi. Tak ada satu pun yang dimuat. Tapi tak apalah, pasti suatu saat dimuat juga. Amin..hehe.
          Ya..di jenjang pasca sarjana ini aku pingin memompa semangat baru ku. Spirit yang akan membawa pada kesuksesan nantinya. Aku tak ingin moment perkuliahan yang tak lama ini, aku sia-sia kan begitu saja.
Harus lebih giat belajar, membaca, berlatih dan tentunya mengaji.
          Tak tanggung-tanggung target awal menulisku dimuat di kolom OPINI KOMPAS dengan permulaan menjajaki OPINI KR. Setelah itu nembus Jurnal Nasional. Lalu, lanjut menerbitkan sebuah buku. Amin.
          Aku punya komitmen akan menyelesaikan pasca sarjanaku kurang dari 2 tahun. Sebisa mungkin 1,8 tahun sudah lulus. Bukan untuk sebuah kesombongan. Tapi hanya sebatas ingin segera beranjak ke pekerjaan lain. Karena di dunia ini tak hanya kuliah saja, namun banyak hal lain yang perlu dikerjakan selain kuliah. Urusan cinta, sebisa mungkin tak pending dulu lahh.. yang disana ya semoga baik-baik saja. Sekarang fokus dulu, yang disana juga biar fokus. Hehe.
          Dengan mengucap:
Bismillahir rahmanirrahim.
Aku akan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Jika memang nantinya jalanku berbelok-belok ke hal yang kurang baik, mohon diingatkan ya Allah. Dan hindakan dari segala macam godaan yang menghadang. Amin. Dan semoga kedepan, bisa menjadi orang yang semakin bisa menebar manfaat untuk orang lain.
Amin amin.
Ya..Rabbal ‘alamin.

                             Selasa, 3 September 2013
          
         

PROFILE 

Prof. Dr. H. Khoiruddin Nasution, MA.

Tempat, Tanggal Lahir

Simangambat, Tapanuli Selatan, 8 Oktober 1964

E-Mail

knasut@yahoo.com.

Alamat

Mendhen, Babadan, Bantul, Yogyakarta, Indonesia 55711

Riwayat Pendidikan

A. Formal
1. S1 (Under Graduate) the Faculty of Syari‘ah (Islamic Law) of the Institute of Islamic Studies (IAIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1989.
2. S2 (Graduate Studies and Research/ Islamic Studies) McGill University, Montreal Canada, 1995, (Master of Arts in Islamic Studies).
  1. Sandwich Ph.D Program McGill University Montreal Canada, 1999 - 2000 (interdisciplinary program).
  2. Doctor, The Graduate Faculty of the Institute of Islamic Studies (IAIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, June 26, 2001 (Islamic Studies).
B. Informal
1. Fellowship/Post-Doctoral Programme at Leiden University, October 2003 – January 2004.
2. Short Visit for Research at McGill University, Montreal Canada, August 2003 on Women and Science.
3. Short Visit for Muslim Youth Leaders at Australia (Melbourne, Canberra and Sydney), May 2006.
4. Short Course on Research Managament at Centre for Continuing Education, Nanyang Technological University Singapore, 13 – 24 November 2006.
5. Visiting Research Professor at al-Azhar University Cairo, Egypt (November 2007)
6. Visiting Research Professor at Universiti Malaya and UKM Malaysia (December 2007)
7. Senior Research Fellow at Universiti Malaya Kuala Lumpur (September 2009 – Pebruari 2011).

Pengalaman Mengajar

Lecturer at: (1) Faculty of Islamic Law (Under Graduate) UIN Sunan Kalijaga (1991 until now), (2) Graduate Program (Pascasarjana) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2002 until now), (3) Graduate Program (MSI [Islamic Studies]) of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) (2001), (4) Graduate Program (MSI [Islamic Studies]) of Indonesia Islamic University (UII) Yogyakarta (2001 until now), (5) Graduate Program (MSI [Islamic Studies]) of UNISMA Malang (2002-2004), then change into Graduate Program (MSI, then changed again into M.PdI) of Univeristy of Nahdlatul Ulama (UNU) Solo (2004 until now), Under Graduate (International Programme) of Faculty of Law of UII Yogyakarta (2002 until now), Islamic Business School (STAIS) (Under Graduate) Yogyakarta (2001-2005), and Boarding School of UII for under Graduate Program (2005 until now).

    

Tidak ada komentar: