Kamis, 20 Februari 2014

Hidup itu Butuh Kerja Keras


Satu hal yang saya senangi ketika masuk kuliah di pertemuan pertama adalah masih santai. Belum banyak membahas materi, perkenalan, kontrak belajar dan satu hal, dosen banyak cerita dan memberikan motivasi lewat pengalaman hidupnya. Saya adalah tipe orang yang mudah terbakar semangatnya atau gampang luluh jika mendengarkan sebuah cerita. Terlebih kalau itu pengalaman hidupnya sendiri.
            Begitu pula, saat kuliah perdana dengan bapak Dr. Agus Nur Yatno, M. Pd. Beliau dengan semangat luar biasa menyampaikan kisah hidupnya menurut saya bisa memberikan motivasi kepada para mahasiswanya. Di awal beliau menyampaikan, bahwa hidup ini butuh kerja keras. Beliau menceritakan banyak hal yang beliau bisa capai karena satu hal yaitu kerja keras. Usai menyelesaikan studi S1 di UII (Universitas Islam Indonesia) beliau melanjutkan kuliah S2nya di Kanada. Sebuah pencapaian yang menurut saya luar biasa. Hal ini beliau bisa capai dengan proses yang ternyata luar biasa. Beliau bersaing dengan teman2nya se –Indonesia, mengikuti berbagai tahapan seleksi yang panjang dengan proses berdarah-darah. Namun, akhirnya beliau memetik hasil yang luar biasa, ya..bisa kuliah ke luar negeri.
            Pada jenjang S2, beliau juga sangat tekun dan tak menyia-nyiakan waktunya untuk kegiatan yang tak bermanfaat. Beliau mempunyai mimpi untuk bisa wisuda dengan cepat dan wisuda bersama para bule-bule. Untuk mencapai mimpi itu, beliau melakukan sebuah kerja keras yang luar biasa. Di kala orang lain sibuk dengan hal-hal yang tak ada manfaatnya, beliau ternyata menyibukkan dirinya dengan mengerjakan tesis. Di kala teman-temannya terlelap tidur, beliau bangun. Beliau terus menerus berjuang untuk menyelesaikan tesisnya. Mungkin, tulisan ini tak bisa mewakili proses beliau yang sungguh dahsyat. Singkat cerita, beliau menyelesaikan tesisnya dan mendaftarkan diri untuk mengikuti ujian terbuka. Ternyata, hari itu adalah hari terakhir pendaftaran ujian terbuka. Tapi dengan semangat dan kegigihan yang luar biasa beliau mampu mengikuti ujian terbuka dan akhirnya bisa wisuda dengan para bule-bule. Begitu halnya sampai beliau kuliah di S3, nampaknya kerja keras menjadi sebuah kunci sebuah keberhasilan. Hal ini bukanlah soal kepandaian, tapi soal seberapa besar kita mau bekerja keras. Sungguh, proses yang menurut saya luar biasa.
            Beliau menambahkan, hidup ini hanyalah sekali. Akan sangat rugi sekali kalau kita hanya berada di Indonesia, atau hanya menetap di Sapen Yogyakarta. Kita harus mempunyai mimpi untuk bisa keluar negeri, apalagi umur kita masih di rasa muda. Masih sangat memungkinkan, kata beliau. Kita harus berani bermimpi yang yang besar, bermimpi yang tinggi. Segala sesuatu yang kita mimpikan, pasti akan bisa terwujud bila kita mau bekerja keras. Kita harus yakin dengan mimpi kita, yakin untuk bisa mewujudkannya. Bila kita yakin, maka alam semesta akan turut memberikan dukungan kepada kita untuk mewujudkan mimpi kita.Selamat mememimpikan hal-hal besar !

Jogja, 20 Februari 2014



Tidak ada komentar: