Senin, 15 April 2013

PERJUANGAN SKRIPSI


Hari-hariku di minggu ini memang penuh perjuangan, terutama memperjuangkan skripsiku. Bagaimana tidak, skripsi yang telah kumunaqosyahkan tertanggal 14 Maret belum juga kelar revisinya. Penguji kedua tak masalah bagiku. Bahkan, bisa di bilang sangat mudah. Revisi skripsi yang kuajukan ke beliau langsung beliau ACC dan menandatangani berita acara revisi skripsi. Betapa senangnya aku kala itu.
Hal itu sangat berbalik ketika aku menemui penguji satu skrispiku. Sungguh tak terpikirkan sebelumnya, beliau langsung menolak mentah-mentah revisiku. Aku pun beliau suruh balik dan memperbaiki skripsiku lagi. Sungguh perasaan yang sangat berbalik dari kejadian yang kualami sebelumnya. Sungguh pahit dan menyakitkan.
Apalagi mendengar perkataan temenku. Kata temenku, kalau revisi belum selesai 1 bulan, maka aku harus mengulang skripsiku dari nol. DARI NOL. Coba bayangkan...betapa miris rasanya ketika aku mengurus skripsi dari awal. Aku sangat takut, betapa tidak hari-hari itu adalah hari-hari akhir untuk revisi ku selesaikan, dan kalau tak selesai maka aku harus mengulang skripsi dari awal.
Alhamdulillah, Allah berkehendak lain. Hari itu, tepat hari Kamis, 11 April 2013. Aku sungguh berikhitiar lahir dan batin. Setelah sholat aku pasti berdoa, dan kubacakan Al Fatihah yang ku khususkan untuk pengujiku. Dengan harapan, segala urusan revisiku dipermudah.
Tibalah saatnya berjuang, aku menemui penguji satu yang terkenal sulit untuk ditemui mahasiswa. Setelah beberapa saat aku menunggu, akhirnya yang ku tunggu sudah datang dan menuju ke ruangaannya. Bergegas ku menuju ruangannya dan menghadap beliau. Langsung ku mendapat kata-kata pahit dan pertanyaan-petanyaan yang menghujam hatiku. Ku berusaha menjawab,walaupun sebenarnya sudah tak kuat ingin segera bergegas keluar dari ruangan itu.
Akhirnya, aku lega...setelah melewati beberapa kali revisi, dan beberapa kali tatap muka dengan beliau, akhirnya beliau mau menyetujui revisiku dan menandatanaganinya. Sungguh perjuangan yang meyakinkan. Tapi tak apalah, dengan begitu akan lebih melatih mentalku dan menjadikan pribadiku menjadi lebih tangguh dalam menghadapi masalah. Perasaanku sungguh bahagia, puas rasanya. Mungkin kepuasanku itu tak akan tergantikan dengan jumlah rupiah berapapun.
Dan ku semakin yakin, bahwa sebuah perjuangan yang sungguh-sungguh maka akan menghasilkan buah yang manis yang akan kita petik.
Yogyakarta, 15 April 2013

Tidak ada komentar: