Sebenarnya
sejak awal aku masih ragu dan bimbang antara langsung melanjutkan kuliah S2
atau berhenti dulu sekedar satu atau dua tahun untuk mencari pengalaman.
Terbesit juga pikiran harus kuliah S2 dengan biaya sendiri. Memang, sekarang
bukan saatnya lagi untuk meminta orang tua. Sudah malu rasanya selalu
mengandalkan uang dari orang tua.
Hari itu Jum’at, 28 November 2013
setelah pulang Jumatan aku di ajak pak Aris Munandar (kepala MI Wahid Hasyim)
untuk mengambil SKHU anak-anak kelas 6. Akhirnya kami berangkat, pak Aris pun
berniat untuk melanjutkan S2, sehingga beliau mengajakku ke Pasca Sarjana UIN
Suka sekedar untuk menanyakan informasi pendaftaran. Ketika sudah sampai
di Pasca Sarjana dan bertanya-tanya
tentang pendaftaran, pak Aris mengajakku untuk sekalian mendaftar. Waktu itu
aku benar-benar bingung dan bimbang. Sebenarnya memang tak ada niat untuk
mendaftar secepat itu. Kalau toh kemungkinan mendaftar ikut yang gelombang 2.
Kalau masalah biaya pendaftaran, aku rasa ada walaupun uangnya ada di mesin
ATM, karena tunjangan fungsional dari Kemenag sudah turun.
Saat itu pun, aku berpikir dan pak
Aris terus memotivasiku untuk sekalian mendaftar. Akhirnya, aku pun memutuskan
untuk ikut mendaftar. Kami pun segera mengambil uang di mesin ATM dan kami
bergegas menuju ke Bank BRI untuk mendaftar S2 guna mendapatkan kode dan pin.
Karena untuk pendaftaran S2 secara online harus mempunyai kode dan momor
pinnya.
Setelah urusan di Bank selesai, sore
harinya kamipun menindaklanjuti pendaftaran via online. Hari itu pun hari
terakhir pendaftaran pada gelombang satu.
Lega rasanya bisa langsung mendaftar
S2 apalagi dengan uang sendiri. Aku juga tak tahu pada akhirnya nanti, setelah
ternyata aku diumumkan diterima. Apakah aku bisa daftar semesteran yang tiga
juta atau tidak. Tapi aku yakin, Allah Maha Kuasa. Segala sesuatu yang tak
mungkin akan bisa mungkin bagi Allah. Pokokny aku harus yakin Allah akan memberikan jalan.
Depok, 30 Juni 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar