
Satu tahun ada 12 bulan, 1 bulan ada 30 hari (rata2),
jadi kira-kira satu tahun terdapat 360 hari. Namun, tak terasa waktu memang
berjalan cepat. Hari demi hari silih berganti sampai pada akhirnya berganti
tahun. Hasil yang kucapai di tahun 2013 merupakan proses yang jalani selama
itu. Namun, sudahkah itu maksimal?
Melihat kebelakang, ada beberapa point penting yang
harus dipikirkan kembali dengan sebuah refleksi diri. Refleksi sebagai satu
proses merenung, menganalisis dan mencari alasandan tindakan untuk memperbaiki
diri yang dilakukan secara berterusan.
Ada beberapa catatan penting di tahun 2013:
- Selama tahun 2013, masih saja kesulitan tentang
bagaimana memanage waktu. Diantara kegiatan –kegiatan atau kesibukan yang
ada sebenarnya ada waktu senggang yang belum digunakan secara maksimal. Tentunya
ini menjadi hal yang harus diperbaiki untuk tahun depan.
- Dari sisi kemanfaatan untuk orang lain. Hal ini
tentunya juga masih jauh dari harapan. Selama ini masih banyak membutuhkan
bantuan orang lain, daripada membantu orang lain. Bukankah sebaik-baik
manusia adalah yang bermanafaat untuk orang lain.
- Berkaitan tentang pencapain karya, saya sudah
bersyukur sudah menghasilkan karya, walaupun jumlah karya juga masih jauh
dari harapan. Maklum, masih dalam taraf belajar atau pemula. Ini menjadi
pijakan awal, untuk terus berkarya dan terus berkarya. Kedepan, semoga
tulisan bisa tembus di Koran KOMPAS.
- Puji syukur kepada Allah ditahun 2013 saya banyak
ketemu orang-orang hebat yang mampu memberikan spirit dan terus memberikan
inspirasi bagi saya. Tentunya tak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih
atas semuanya, semoga bisa terus membawa manfaat buat orang lain.
- Tingkat kepercayaan diri sudah mulai lebih
terbangun. Terimakasih sudah memberikan kepercayaan kepada saya untuk
terus bisa bermanfaat untuk orang lain. Mulai dari memberikan training
jurnalistik, training motivasi, dongeng, dan juga qiro’ah. Semoga potensi
potensi yang ada terus bisa dikembangkan lagi di tahun 2014.
Untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada,
setidaknya di tahun depan harus melakukan beberapa hal:
1.
Qiro’ah
-
Lebih intensif
belajar dengan para qori’ dan qoriah yang sudah mumpuni.
-
Latihan
mandiri dengan teratur
-
Olah vokal
dan latihan nafas
-
Sering mendengarkan
rekaman-rekaman qiroah
-
Jangan malu
untuk belajar dengan yang lebih bisa.
2.
Dongeng
- Latihan
dengan master-master dongeng. Banyak para pendongeng-pendongeng senior yang ada
di Jogja, tentunya aku nggak boleh malu untuk belajar sama beliau.
- Olah
vokal
- Belajar
menirukan suara tokoh, suara alam, kejadian dan suara makhluk hidup. (untuk lebih
menghidupkan cerita)
- Latihan
rutin. (berkenaan dengan mimik, gerak tubuh bisa dilakukan didepan kaca)
- Mencari
referensi-referensi cerita yang mempunyai pesan hikmah yang bagus dalam rangka
membangun moral dan budi pekerti anak-anak. Karena mereka juga tanggung jawab
kita.
3.
Training
motivasi’
- Selalu belajar
dan menggali ilmu pada master trainer. Sekali lagi HARUS tidak malu bertanya.
- Memupuk
motivasi diri terlebih dahulu. Bagaimana akan memberikan motivasi kepada orang
lain, jika kita sendiri tidak mempunyai motivasi.
- Belajar
lebih lanjut tentang ICE BREAKER dalam rangka menunjang acara training,
sehingga tak membosankan dan pesan mampu diterima oleh audience.
- Jangan malu
untuk mencoba, kesuksesan berawal dari kegagalan. Belajar kenapa kita gagal
akan menunjang sebuah kesuksesan untuk selanjutnya.
-
Banyak membaca
buku-buku psikologi dan omotivasi.
4.
Training
jurnalistik
- Lebih produktif
lagi dalam menulis dan membuahkan karya.
- Jangan malu
untuk belajar dengan orang lain yang lebih mumpuni dalam hal ini. (fokus:
penulisan artikel ilmiah populer)
- Banyak update
info terkini, baik dari media massa atau elektronik.
- Banyak membaca.
- Mencari
cara-cara/ trik trik hebat yang mudah dipahami dan diaplikasikan oleh peserta
training lebih khusus tentang bagaimana cara menulis artikel di media massa.
- Di tahun
2014, saya pingin nerbitkan sebuah buku tentang kepenulisan artikel.
- Selama tahun 2013 ternyata belum bisa berbuat
banyak dalam rangka membahagiakan orang tua. Baik itu dari prestasi atau
materi. Ke depan semoga bisa membuat orang tua bahagia dengan prestasi,
syukur-syukur dengan materi. Terkadang juga masih lupa mendoakan mereka,
padahal mereka adalah segalanya bagi saya.
- Terkait perkuliahan di kampus dan menuntut ilmu
di pesantren juga kiranya kurang maksimal. Kurang bisa fokus memperhatikan
mateti yang disampaikan. Kedepan, harus lebih serius lagi. Mumpung masih
muda, terus perbanyak ilmu. Hehe.
Tentunya kalau ditulis semua tak cukup 1-2 halaman, yaa… setidaknya ini
menjadi sebuah refleksi diri dalam menghadapi tahun 2014 yang akan datang. Sesekali
terbersit dalam pikiran, tahun 2014 ingin nikah. Tapi setelah dipikir-pikir
ulang, masih terlalu cepat. Umur juga baru 22, profesi juga belum jelas,
bahagiakan ortu juga belum dan masih banyak mimpi mimpi yang belum tercapai. Jadi
nggak usah mikir-mikir gitu-gituan dulu ahh…fokus dulu nuntut ilmu, perbanyak
wawasan dan pengalaman untuk bekal masa depan.
Aku yakin, di tahun 2014: SAYA… MUHAMMAD MANSUR (dg PDnya.haha) akan semakin
SUKSES, Mimpi –mimpi yang saya tuliskan di buku agenda saya akan saya raih satu
demi satu. Tentunya dengan ****USAHA-DOA-RIDHO
ORANG TUA***** semuanya akan terwujud. Amin.
Purworejo, 31 Januari 2013
Muhammad Mansur