Perlunya
Sosialisasi
Harapan untuk membentuk generasi berkarakter pun mulai tercermin dalam
semangat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk membentuk
kurikulum baru yang menonjolkan aspek karakter. Selama ini pendidikan Indonesia
dinilai hanya menyentuh aspek kognitif siswa, belum pada aspek psikomotorik
ataupun afektif. Itulah mengapa moral anak negeri semakin tergerus, cermin
generasi berkarakter pun mulai menghilang. Akhirnya, terjadilah berbagai aksi
tawuran pelajaran yang terjadi dimana-mana, pelecehan seksual, penganiyaan dan bahkan
pembunuhan antar pelajar serta aksi-aksi lain yang melanggar norma dan etika.
Tentunya, ini menjadi perhatian besar Kemendikbud untuk mengupayakan
generasi yang berkarakter yang jauh dari tindakan-tindakan amoral. Dalam hal
ini dengan terus memperbaiki mutu pendidikan nasional. Diantara yang dilakukan
adalah melakukan perubahan kurikulum yang mengarah pada penguatan aspek
karakter. Karena selama ini kurikulum di Indonesaia terkesan hanya banyak
muatan pelajaran, tapi sifatnya hanya menjangkau aspek kognitif siswa.
Sehingga, siswa pun hanya menjadi tahu akan ilmu tapi nihil akan pengaplikasian
dalam sikap sehari-hari.
Kunci dalam keberhasilan kurikulum adalah terletak dari pengaplikasian
kurikulum tersebut. Yang dalam hal ini adalah seorang guru, karena beliaulah
pelaksana kurikulum yang disusun oleh pemerintah. Yang terjadi selama ini
program-program Kemendikbud belum bisa tersosialisasikan dengan baik. Akhirnya
banyak guru yang tak tahu menahu. Contoh nyata, banyak guru yang tak paham
betul bagaimana membuat Kurikukulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di lembaga
pendidikan. Sehingga proses pendidikan di sekolah yang bersangkutan pun tidak
terencana dengan baik, akhirnya peserta didik yang dihasilnya pun juga tak
sesuai dengan yang diharapkan.
Maka dari itu, apabila memang kurikulum baru ini akan diterapkan di tahun
2013, kiranya perlu disosialisasikan secara matang kepada para guru. Sehingga
tak terjadi ketimpangan antara konsep kurikulum yang telah dibuat dengan
aplikasi dari kurikulum itu sendiri. Sosialisasi ini terbilang penting untuk
memahamkan para guru dalam bagaimana cara mengaplikasikan kurikulum yang baru
yang tentunya berbeda dengan kurikulum yang dulu. Dengan konsep kurikulum yang
baik dan pengaplikasian yang baik pula, maka tak mustahil bisa mencetak
generasi penerus bangsa yang berkarakter sebagai ujung tombak kemajuan bangsa
ini. Semoga!
(* Muhammad
Mansur, mahasiswa FTK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta asal dari Purworejo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar