Kamis, 09 Juni 2011. Waktu itu ada acara Entrepreuner Day di kampus. Saat itu aku dan temenku Arif Jaihan ikut
berjualan es degan dan kaos yang aku ambil dari Grosir.
Kebetulan
waktu itu aku punya kenalan wali MI Wahid Hasyim, yaitu ibunya Mufti yang waktu
itu kelas enam. Mumpung ada moment yang pas, aku lobi saja ibunya Mufti untuk
menjualkan es degannya.
Karena aku
tahu, es degannya tidak diragukan lagi dech. Banyak para pelanggan yang hanya
sekedar mampir untuk membeli es degan. Demikian juga santri Wahid Hasyim,
mereka banyak yang menjadi langganan setia ibunya Mufti.
Alhamdulillah,
aku bersyukur pada Allah karena es degan jualanku laris, aku dan kawanku
bisa menjual es degan hampir habis 2 tremos.
Dengan mendapatkan uang senilai Rp. 125. 000,00 dan dengan keuntungan Rp.
50.000, 00 dibagi 2 berarti Rp 25.000,00.Ya…
Yang penting tidak rugilah, lagi pula aku juga bukan semata mata mencari
keuntungan. Yang penting aku tambah pengalaman dan punya banyak kawan disana.
Satu hal yang bisa ku ambil dari kisah ini adalah bahwa
untuk berbisnis tak perlu malu. Yang penting pekerjaan yang kita lakukan adalah
hal yang halal. Bukan dari jalan mencuri, merampok atau perbuatan nista
lainnya.
Jadi, bisnis itu tak perlu takut. Harus berani mengambil
resiko. Apapun bentuk bisnisnya, kita harus percaya diri dan optimis dengan
kesuksesan bisnis kita. Kalau gagal, ya...coba lagi dan tak perlu putus asa.
Aku berharap, ke depan aku punya usaha yang maju dan berkembang di kemudian
hari. Amin.
(tulisan zaman dulu)
Yogya, 9 Juni 2011
Yogya, 9 Juni 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar