Beri Pemahaman Masyarakat
tentang
Kesehatan Reproduksi
Perilaku
masyarakat kini kian memprihatinkan. Perilaku-perilaku menyimpang pun kerap
terjadi di masyarakat. Salah satu contohnya adalah praktek seks bebas yang
banyak dilakukan di lingkungan masyarakat. Perilaku seks bebas itu merupakan
salah satu sebab munculnya berbagai jenis penyakit kelamin yang dialami
masyarakat. Realitas ini terjadi seperti di kecamatan Cangkringan, Sleman yang
dikabarkan bahwa banyak warga Cangkringan yang terjangkit penyakit kelamin.
Berdasarkan data yang dihimpun sejak tahun 2012 mengungkapkan bahwa dari 25
puskesmas di Sleman, kecamatan Cangkringan menduduki peringkat pertama
banyaknya warga yang terinfeksi penyakit kelamin.
Kondisi diatas
disinyalir karena banyaknya warga yang seringkali berganti-ganti pasangan
sehingga penyakit kelamin pun mudah menyebar. Lalu, kenapa warga masyarakat
masih melakukan tindakan bejat itu? Hal ini pun terjadi, karena pemahaman
masyarakat akan hubungan seks yang sehat masih dangkal. Dengan demikian,
masyarakat tetap saja melakukan ganti-ganti pasangan untuk memenuhi kebutuhan
nafsu birahinya. Kecenderungan masyarakat untuk melakukan seks bebas juga
dipicu karena hadirnya praktik-praktik prostitusi yang ada di lingkungan masyarakat.
Kondisi keimanan yang dangkal pun memicu perilaku menyimpang itu terus
dilakukan.
Pemahaman masyarakat
Hal mendasar
yang bisa dilakukan untuk mencegah merebakanya penyakit kelamin di lingkungan
masyarakat adalah dengan memahamkan masyarakat. Warga harus memahami apa dampak
atau akibat yang akan dialaminya jikalau melakukan hubungan seks bebas dengan
cara berganti-ganti pasangan. Sudah saatya pemerintah melalui dinas terkait
dalam hal ini dinas kesehatan untuk memberikan pengertian yang mendalam tentang
kesehatan reproduksi termasuk didalamnya tentang bahaya seks bebas. Pemahaman
kepada masyarakat bisa dilakukan pemerintah dalam bentuk sosialisasi, bekerja
sama dengan aparat desa. Pemahaman akan bahaya seks bebas juga bisa
terintegrasi dalam kegiatan keagamaan di masyarakat, misalnya melalui
forum-forum pengajian. Seorang mubaligh juga sangat mempunyai peran besar dalam
memberikan pemahaman akan bahaya seks bebas. Tentunya, ini akan efektif dengan
memberikan pemahaman terhadap masyarakat,
diperkuat lagi dengan dalil-dalil agama yang memang tidak membolehkan perilaku
menyimpang ini.
Bentengi keimanan
Seperti diungkapkan di awal, bahwa
lemahnya iman dapat memicu perilaku seks bebas. Untuk itu warga masyarakat
harus membentengi diri dengan keimanan. Perlu diadakan kegiatan-kegiatan rutin
yang mampu memupuk relegiusitas warga masyarakat. Dengan demikian keimanan akan
menumbuhkan keimanan sebagai tameng untuk tidak melakukan perilaku menyimpang.
Dalam hal ini tokoh-tokoh agama mempunyai andil besar dalam membangun
masyarakat yang religi sehingga tak lagi melakukan perilaku menyimpang yang
akan berdampak pada munculnya penyakit kelamin. Apabila masyarakat paham akan
bahaya seks bebas dan terus membentengi diri dengan keimanan, maka tak akan lagi
ada perilaku-perilaku menyimpang yang akan berakibat pada munculnya penyakit
kelamin.
*) Muhammad Mansur,
mahasiswa Pendikan Islam Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijag Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar