Senin, 16 Desember 2013

Beri Pemahaman Masyarakat tentang Kesehatan Reproduksi (KR,10 12/12/13)



Beri Pemahaman Masyarakat tentang
Kesehatan Reproduksi

Perilaku masyarakat kini kian memprihatinkan. Perilaku-perilaku menyimpang pun kerap terjadi di masyarakat. Salah satu contohnya adalah praktek seks bebas yang banyak dilakukan di lingkungan masyarakat. Perilaku seks bebas itu merupakan salah satu sebab munculnya berbagai jenis penyakit kelamin yang dialami masyarakat. Realitas ini terjadi seperti di kecamatan Cangkringan, Sleman yang dikabarkan bahwa banyak warga Cangkringan yang terjangkit penyakit kelamin. Berdasarkan data yang dihimpun sejak tahun 2012 mengungkapkan bahwa dari 25 puskesmas di Sleman, kecamatan Cangkringan menduduki peringkat pertama banyaknya warga yang terinfeksi penyakit kelamin.
Kondisi diatas disinyalir karena banyaknya warga yang seringkali berganti-ganti pasangan sehingga penyakit kelamin pun mudah menyebar. Lalu, kenapa warga masyarakat masih melakukan tindakan bejat itu? Hal ini pun terjadi, karena pemahaman masyarakat akan hubungan seks yang sehat masih dangkal. Dengan demikian, masyarakat tetap saja melakukan ganti-ganti pasangan untuk memenuhi kebutuhan nafsu birahinya. Kecenderungan masyarakat untuk melakukan seks bebas juga dipicu karena hadirnya praktik-praktik prostitusi yang ada di lingkungan masyarakat. Kondisi keimanan yang dangkal pun memicu perilaku menyimpang itu terus dilakukan.
Pemahaman masyarakat
Hal mendasar yang bisa dilakukan untuk mencegah merebakanya penyakit kelamin di lingkungan masyarakat adalah dengan memahamkan masyarakat. Warga harus memahami apa dampak atau akibat yang akan dialaminya jikalau melakukan hubungan seks bebas dengan cara berganti-ganti pasangan. Sudah saatya pemerintah melalui dinas terkait dalam hal ini dinas kesehatan untuk memberikan pengertian yang mendalam tentang kesehatan reproduksi termasuk didalamnya tentang bahaya seks bebas. Pemahaman kepada masyarakat bisa dilakukan pemerintah dalam bentuk sosialisasi, bekerja sama dengan aparat desa. Pemahaman akan bahaya seks bebas juga bisa terintegrasi dalam kegiatan keagamaan di masyarakat, misalnya melalui forum-forum pengajian. Seorang mubaligh juga sangat mempunyai peran besar dalam memberikan pemahaman akan bahaya seks bebas. Tentunya, ini akan efektif dengan memberikan pemahaman  terhadap masyarakat, diperkuat lagi dengan dalil-dalil agama yang memang tidak membolehkan perilaku menyimpang ini.
Bentengi keimanan
            Seperti diungkapkan di awal, bahwa lemahnya iman dapat memicu perilaku seks bebas. Untuk itu warga masyarakat harus membentengi diri dengan keimanan. Perlu diadakan kegiatan-kegiatan rutin yang mampu memupuk relegiusitas warga masyarakat. Dengan demikian keimanan akan menumbuhkan keimanan sebagai tameng untuk tidak melakukan perilaku menyimpang. Dalam hal ini tokoh-tokoh agama mempunyai andil besar dalam membangun masyarakat yang religi sehingga tak lagi melakukan perilaku menyimpang yang akan berdampak pada munculnya penyakit kelamin. Apabila masyarakat paham akan bahaya seks bebas dan terus membentengi diri dengan keimanan, maka tak akan lagi ada perilaku-perilaku menyimpang yang akan berakibat pada munculnya penyakit kelamin.
*) Muhammad Mansur, mahasiswa Pendikan Islam Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijag Yogyakarta. 

Tidak ada komentar: