Senin, 16 Desember 2013

Benarkah SMA Mencetak Pengangguran? (KR (31/ 01/ 12)



Benarkah SMA Mencetak Pengangguran?

Salah satu yang menjadi dilema dalam pendidikan di Indonesia adalah banyaknya pengangguran yang berasal dari lulusan SMA/ MA. Kita tidak bisa langsung menyalahkan SMA/ MA yang bersangkutan karena memang tujuan lembaga Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) adalah mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan kata lain, setelah lulus mereka harus meneruskan ke perguruan tinggi (PT).
 Tapi kadang, kalau kita melihat apa yang menjadi tujuan SMA/MA tidak sesuai dengan realiatas yang ada, karena ternyata fakta membuktikan bahwa tidak semua siswa SMA/MA berkeinginan untuk melanjutkan kejenjang pendidikan lebih tinggi/ kuliah. Sebagian dari mereka berkeinginan setelah lulus sekolah nanti bisa langsung bekerja dan mendapatkan uang.
Melihat fakta yang ada, solusi terbaik dalam mengatasi problem ini adalah dengan menambahkan muatan ketrampilan dalam mata pelajaran yang ada di sekolah/ madrasah yang bersangkutan. Saya kira itu tidak mustahil untuk dilakukan.
Paling tidak itu sebagai bekal bagi siswa yang nantinya tidak bisa melanjutkan pendidikan ke PT. Karena kita juga tidak bisa mengelak, bahwa bekal ketrampilan memang perlu dan penting dimiliki oleh setiap orang sebagai bekal hidup nantinya. Bagi SMA/ MA yang sudah memasukkan adanya muatan ketrampilan dalam kurikulumnya, mungkin harus terus disempurnakan dan dimaksimalkan lagi, agar siswa yang menjadi output dari lembaga pendidikan itu memang benar benar lulusan yang berkualitas/ bermutu dan bisa eksis dalam kehidupannya kelak.
Selain muatan ketrampilan yang diberikan, penulis kira akan lebih sempurna lagi dengan adanya sisipan mata pelajaran tentang bisnis atau entrepreneur. Tujuannya bukan menanamkan siswa pada orientasi materi atau uang. Tidak lebih sebagai bekal siswa nantinya dalam menghadapi dunia nyata yang sesungguhnya pasca ia lulus.
Kita tahu, banyak negara maju karena dinegeri tersebut banyak wirausaha dan kemudian mampu menciptakan lapangan pekerjaan, yang secara tidak langsung bakal menyerap tenaga kerja.
Mungkin itu sebagai bahan pertimbangan bagi lembaga pendidikan SMA/ MA dalam mengatasi atau mengantisipasi lulusan yang nantinya tak mampu melanjutkan kePT, sehingga lulusan SMA/ MA yang tidak meneruskan kuliah, bisa langsung menerapkan apa yang telah ia dapatkan di sekolah, yaitu  bisa membuat lapangan pekerjaan sendiri untuk menopang kehidupannya di masa yang akan datang.


*)Muhammad Mansur, mahasiswa Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Tidak ada komentar: